#BUKANRENUNGAN

KAMU SUDAH KAYA? ATAU MASIH MISKIN?

Kenalan saya seorang Perencana Keuangan, di Jakarta punya banyak klien dari kalangan artis, dia cerita.. waktu itu pernah dicurhati seorang artis yang tiap hari nongol di TV, terkenal dimana-mana, tapi buat bayar cicilan mobil 5 juta saja, tidak punya.. Gaya hidup akhirnya meremukkan hidupnya.

Saya pernah kenal seorang Presenter TV Nasional, kalo sedang tampil rapi pakai jas rapi sekali, hanya sekali ketemu di seminar, dia minta nomer HP.

Sebulan kemudian dia SMS...
"Mas, saya pinjam uangnya 1 juta bisa? Minggu depan saya kembalikan.."
Walaaah..

Tahun 2009 malah ada Vokalis Band terkenal, saya kenal sejak 2003 ketika dulu masih kerja di EO, sering saya ketemu waktu saya jadi Stage Manager. Lagunya ngehits di semua radio, satu sore ngajak ketemu...

Ujung-ujungnya pinjam uang dengan alasan ini itu.. Dan sampai hari ini tidak pernah dikembalikan hingga tahun-tahun berlalu..

Kisah Ustad Luqmanul Hakim gak kalah unik, waktu masih kuliah S2 di Malaysia, dia diundang makan di sebuah restoran mewah oleh salah satu kawannya.

Ustad Luqman bahkan diminta memindahkan parkiran motor  bututnya, agar tidak menggangu pemandangan di halaman depannya.

Usai makan, kawannya justru curhat dan minta nasehat, sambil menunjuk mobil mewah di halaman depan yang sudah 6 bulan cicilannya belum terbayar..

Betul kan?!, rejeki dari Allah itu PASTI CUKUP untuk hidup, tapi TAK AKAN CUKUP untuk gaya hidup..

Kisah nyata sebaliknya dari Ustad Luqman, sbb:

Seorang Ibu tua dengan kain jarik datang ke sebuah masjid usai jumatan, Panitia dan Takmir sedang berkumpul, sambil duduk menghitung uang hasil infak jamaah hari itu.

Ketika Ibu itu datang dengan baju sangat biasa dan berkain jarik, salah seorang dari mereka berdiri, mendekati ibu itu sambil berkata: "maaf bu, disini tidak menerima sumbangan.."

Ibu itu membuka lipatan kain jariknya,  mengeluarkan uang berwarna merah, biru, merah, biru, merah, biru... berlembar-lembar banyaknya, sambil berkata:
" Maaf nak, saya mau ikut bersedekah untuk pembangunan masjid ini.. Ini uangnya mohon diterima.. "

Seketika para takmir itu menunduk, tak ada yang berani memandang wajah Ibu itu..
Salah tingkah dan menahan malu...

----------
Tulisan dari Ustad Salim A. Fillah ini juga menarik, menahan nafas membacanya..
Tertulis dalam bukunya " Barakallahu Laka, Bahagianya Merayakan Cinta "

"Suatu malam, Ustadz Muhammad Nazhif Masykur berkunjung ke rumah. Setelah membicarakan beberapa hal, beliau bercerita tentang Tukang Becak, di sebuah kota, di Jawa Timur"

Ustadz Salim melanjutkan, "Ini baru cerita, kata saya...

Yang saya catat adalah, pernyataan misi hidup Tukang becak itu, yakni:
(1) Jangan pernah menyakiti
(2) Hati-hati memberi makan istri

"Antum pasti tanya," kembali Salim melanjutkan ceritanya sembari menirukan kata-kata Ustadz Muhammad.

"Tukang becak macam apakah ini, sehingga punya mission statement segala?".

Saya juga takjub dan berulang kali berseru, " Subhanallah ", mendengar kisah hidup bapak berusia 55 tahun ini.

Tukang becak ini Hafidz Qira'atu Sab'ah ‼
Beliau menghafal Al-qur'an lengkap dengan tujuh lagu qira'at seperti saat ia diturunkan: qira'at Imam Hafsh, Imam Warasy, dan lainnya.

Dua kalimat itu sederhana. Tetapi bayangkanlah sulitnya mewujudkan hal itu bagi kita.

Kalimat 1. Jangan pernah menyakiti. Dalam tafsir Beliau di antaranya adalah soal tarif becaknya. Artinya..
Jangan sampai ada yang menawar, karena menawar menunjukkan ketidakrelaan dan ketersakitan.

Misalnya ada yang berkata, sbb:
"Pak, terminal Rp 5.000 ya?".
Lalu dijawab, "Waduh, enggak bisa, Rp 7.000 Mbak."
Itu namanya sudah menyakiti. Makanya, Beliau tak pernah pasang tarif.
"Pak, terminal Rp 5.000 ya?"
Jawab Beliau pasti: "OK".

"Pak, terminal Rp 3.000 ya?"
Jawabnya juga: "OK".

Bahkan kalau ada Penumpang : "Pak, terminal Rp 1.000 ya?"
Jawabnya Beliau juga sama, yaitu: "OK".

Gusti Allah, manusia macam apa ini?!

Kalimat kedua, Hati-hati memberi makan istri.
Artinya, sang istri hanya akan makan dari keringat dan becak tuanya. Rumahnya berdinding gedek. Istrinya berjualan gorengan. Stop!

Jangan dikira Beliau tidak bisa mengambil yang lebih dari itu. Harap tahu, Putra Beliau dua orang. Hafidz Al-qur'an semua.

Salah satunya sudah menjadi Dosen terkenal di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terkemuka di Jakarta. Adiknya, tak kalah sukses. Pejabat strategis di Pemerintah.

Uniknya, saat pulang, anak-anak sukses ini, tak berani berpenampilan mewah. Mobil ditinggal beberapa blok dari rumah. Semua aksesoris, seperti arloji dan handphone dilucuti. Bahkan, baju parlente, diganti kaus oblong dan celana sederhana.

Ini adab, tata krama.

Sudah berulang kali sang putra mencoba meminta Bapak dan ibunya ikut ke Jakarta. Tetapi tidak pernah tersampaikan. Setiap kali akan bicara serasa tercekat di tenggorokan, lalu mereka hanya bisa menangis.

Menangis. Sang Bapak selalu bercerita tentang kebahagiaannya, dan dia mempersilakan putra-putranya menikmati kebahagiaan mereka sendiri.

Ustadz Salim melanjutkan, "Waktu saya ceritakan ini pada istri di Gedung Bedah Sentral RSUP Dr. Sardjito keesokan harinya, kami menangis.
Ada banyak kekasih Allah yang tak kita kenal".
Ah, benar sekali: banyak kekasih Allah dan  manusia langit yang tidak kita kenal.

Oleh:
Ustadz Salim A.Fillah

-------------
Kawanku.. Hari terus berganti, matahari datang pagi ini, dan menghilang sore nanti...
Usia kita terus bertambah, tanpa sadar banyak hal yang begitu saja kita lewatkan, hanya untuk mengejar dunia yang sementara...

Padahal esok pada waktunya, kita semua saat pulang, ternyata hanya dibungkus kain kafan tak bersaku...
Tak ada bekal uang yang berlaku..

Semua harta yang selama ini kita kejar habis-habisan, ternyata semu belaka... Pangkat, jabatan, kemewahan yang selama ini dibanggakan, akan berakhir ditimbun tanah kuburan..

Banyak orang yang mengejar label kaya dengan menggadaikan dunianya, harga diri sudah musnah entah kemana...

Sementara, banyak orang yang diam-diam ternyata kaya raya, dan lebih suka mencari muka hanya pada Tuhannya...

Benar kata kawan saya Mas Arief Budiman...

ORANG KAYA adalah orang yang selalu merasa cukup, sehingga dia terus berbagi...

ORANG MISKIN adalah orang yang selalu merasa kurang, hingga dia terus meminta-minta..

Wallahua'lam.. semoga menjadi pelajaran buat kita semua.. 😊

*Rezeki dari Allah itu PASTI CUKUP untuk hidup, tapi BELUM TENTU AKAN CUKUP untuk gaya hidup*

www.msfirmansyah.blogspot.com
www.baitulquran-magetan.com

*PARA PEJUANG ITU ADALAH SANTRI......!*

*JANGAN LUPAKAN SEJARAH-MARI KITA BANYAK BELAJAR DARI SEJARAH*

*PARA PEJUANG ITU ADALAH SANTRI......!*

_(Nukilan patriotik)_

Santri pondok pesantren itu ampuh. Di tanah Jawa ini, yang paling ditakuti (penjajah) Belanda adalah santri dan tarekat (thariqah).

Ada seorang santri yang juga penganut thariqah, namanya Abdul Hamid. Ia lahir di Dusun Tegalrejo, Kecamatan Tegalrejo, Yogyakarta. Mondok pertama kali di Tegalsari, Jetis, Ponorogo kepada KH. Hasan Besari. (KH Hasan Besari adalah peletakdasar pendirian Pesantren Gontor).

Abdul Hamid ngaji kitab kuning kepada Kyai Taftazani Kertosuro. Ngaji Tafsir Jalalain kepada KH Baidlowi Bagelen yang dikebumikan di Glodegan, Bantul, Jogjakarta. Terakhir Abdul Hamid ngaji ilmu hikmah kepada KH. Nur Muhammad Ngadiwongso, Salaman, Magelang.

Di daerah eks-Karesidenan Kedu (Temanggung, Magelang, Wonosobo, Purworejo, Kebumen), nama KH. Nur Muhammad yang masyhur ada dua, yang satu KH. Nur Muhammad Ngadiwongso, Salaman, Magelang dan satunya lagi KH. Nur Muhammad Alang-alang Ombo, Pituruh, yang banyak menurunkan kyai di Purworejo.

Abdul Hamid sangat berani dalam berperang melawan penjajah Belanda selama 5 tahun, 1825-1830 M.

Abdul Hamid wafat dan dikebumikan di Makassar, dekat Pantai Losari. Abdul Hamid adalah putra Sultan Hamengkubuwono ke-III.

Abdul Hamid patungnya memakai jubah dipasang di Alun-alun kota Magelang. Menjadi nama Kodam dan Universitas di Jawa Tengah. Terkenal dengan nama Pangeran Diponegoro.

Belanda resah menghadapi perang Diponegoro. Dalam kurun 5 tahun itu, uang kas Hindia Belanda habis, bahkan punya banyak hutang luar negeri.

Nama aslinya Abdul Hamid. Nama populernya Diponegoro.
Adapun nama lengkapnya adalah Kyai Haji (KH) Bendoro Raden Mas Abdul Hamid Ontowiryo Mustahar Herucokro Senopati Ing Alogo Sayyidin Pranotogomo Amirul Mu'minin Khalifatullah Tanah Jawi Pangeran Diponegoro Pahlawan Goa Selarong.

Maka jika Anda pergi ke Magelang dan melihat kamar Diponegoro di eks-Karesidenan Kedu, istilah sekarang di Bakorwil, ada 3 peninggalan Diponegoro: al-Quran, Tasbeh dan Taqrib (kitab Fath al-Qarib).

Kenapa Al-Quran? Diponegoro adalah seorang Muslim. Kenapa tasbih? Diponegoro seorang ahli dzikir, dan bahkan penganut thariqah.

Habib Luthfi bin Ali bin Yahya Pekalongan mengatakan bahwa Diponegoro seorang mursyid Thariqah Qadiriyyah. Selanjutnya yang ketiga, Taqrib matan Abu Syuja', yaitu kitab kuning yang dipakai di pesantren bermadzhab Syafi'i.

Saya sangat menghormati dan menghargai orang yang berbeda madzhab dan pendapat. Akan tetapi, tolong, sejarah sampaikan apa adanya.

Jangan ditutup-tutupi bahwa Pangeran Diponegoro bermadzhab Syafi'i. Maka 3 tinggalan Pangeran Diponegoro ini tercermin dalam pondok-pondok pesantren.

Dulu ada tokoh pendidikan nasional bernama Douwes Dekker. Siapa itu Douwes Dekker? Danudirja Setiabudi.

Mereka yang belajar sejarah, semuanya kenal. (Leluhur) Douwes Dekker itu seorang Belanda yang dikirim ke Indonesia untuk merusak bangsa kita.

Namun ketika Douwes Dekker berhubungan dengan para kyai dan santri, mindset-nya berubah, yang semula ingin merusak kita justru bergabung dengan pergerakan bangsa kita.

Bahkan kadang-kadang Douwes Dekker, semangat kebangsaannya melebihi bangsa kita sendiri.

Douwes Dekker pernah berkata dalam bukunya:
"Kalau tidak ada kyai dan pondok pesantren, maka patriotisme bangsa Indonesia sudah hancur berantakan."

Siapa yang berbicara? Douwes Dekker, orang yang belum pernah nyantri di pondok pesantren.

Seumpanya yang berbicara saya, pasti ada yang berkomentar: "Hanya biar pondok pesantren laku."

Tapi kalau yang berbicara orang "luar", ini temuan apa adanya, tidak dibuat-buat. Maka, kembalilah ke pesantren.

Ki Hajar Dewantara (Suwardi Suryaningrat) itu adalah santri.
Tidak hanya Diponegoro anak bangsa yang dididik para ulama menjadi tokoh bangsa.

Di antaranya, di Jogjakarta ada seorang kyai bernama Romo Kyai Sulaiman Zainudin di Kalasan Prambanan.
Punya santri banyak, salah satunya bernama Suwardi Suryaningrat.

Suwardi Suryaningrat ini kemudian oleh pemerintah diangkat menjadi Bapak Pendidikan Nasional yang terkenal dengan nama Ki Hajar Dewantara.

Jadi, Ki Hajar Dewantara itu santri, ngaji, murid seorang kyai.
Sayangnya, sejarah Ki Hajar mengaji al-Quran tidak pernah diterangkan di sekolah-sekolah, yang diterangkan hanya _Ing Ngarso Sun Tulodo_,
_Ing Madyo Mangun Karso_,
_Tut Wuri Handayani_.
Itu sudah baik, namun belum komplit. Belum utuh.

Maka nantinya, untuk rekan-rekan guru, mohon diterangkan bahwa Ki Hajar Dewantara selain punya ajaran Tut Wuri Handayani, juga punya ajaran al-Quran al-Karim.

Sayyid Husein al-Mutahhar adalah cucu nabi yang patriotis.
Malah-malah, ketika Indonesia merdeka, ada sayyid warga Kauman Semarang yang mengajak bangsa kita untuk bersyukur.

Sang Sayyid tersebut menyusun lagu Syukur. Dalam pelajaran Sekolah Dasar disebutkan Habib Husein al-Mutahar yang menciptakan lagu Syukur.

Beliau adalah Pakdenya Habib Umar Muthahar SH Semarang. Jadi, yang menciptakan lagu Syukur yang kita semua hafal adalah seorang sayyid, cucu baginda Nabi Saw. Mari kita nyanyikan bersama-sama:

*Dari yakinku teguh*
*Hati ikhlasku penuh*
*Akan karuniaMu*
*Tanah air pusaka*
*Indonesia merdeka*
*Syukur aku sembahkan*
*Ke hadiratMu Tuhan*

Itu yang menyusun cucu Nabi, Sayyid Husein Muthahar, warga Kauman Semarang. Akhirnya oleh pemerintah waktu itu diangkat menjadi Dirjen Pemuda dan Olahraga.

Terakhir oleh pemerintah dipercaya menjadi Duta Besar di Vatikan, negara yang berpenduduk Katholik.

Di Vatikan, Habib Husein tidak larut dengan kondisi, malah justru membangun masjid. Hebat.

Malah-malah, Habib Husein Muthahar menyusun lagu yang hampir se-Indonesia hafal semua.

Suatu ketika Habib Husein Muthahar sedang duduk, lalu mendengar adzan shalat Dzuhur.

Sampai pada kalimat hayya 'alasshalâh, terngiang suara adzan. Sampai sehabis shalat berjamaah, masih juga terngiang.

Akhirnya hatinya terdorong untuk membuat lagu yang cengkoknya mirip adzan, ada "S"nya, "A"nya, "H"nya. Kemudian pena berjalan, tertulislah:

*17 Agustus tahun 45*
*Itulah hari kemerdekaan kita*
*Hari merdeka Nusa dan Bangsa*
*Hari lahirnya Bangsa Indonesia*
*Merdeka*
*Sekali merdeka tetap merdeka*
*Selama hayat masih di kandung badan*
*Kita tetap setia, tetap setia*
*Mempertahankan Indonesia*
*Kita tetap setia, tetap setia*
*Membela Negara kita*.

Maka peran para kyai dan para sayyid tidak sedikit dalam pembinaan patriotisme bangsa.

Jadi, Anda jangan ragu jika hendak mengirim anak-anaknya ke pondok pesantren.

Malahan, Bung Karno, ketika mau membaca teks proklamasi di Pegangsaan Timur Jakarta, minta didampingi putra kyai.

Tampillah putra seorang kyai, dari kampung Batuampar, Mayakumbung, Sumatera Barat. Siapa beliau?

H. Mohammad Hatta putra seorang kyai. Bung Hatta adalah putra Ustadz Kiai Haji Jamil, Guru Thariqah Naqsyabandiyyah Kholidiyyah.

Sayang, sejarah Bung Hatta adalah putra kyai dan putra penganut thariqah tidak pernah dijelaskan di sekolah, yang diterangkan hanya Bapak Koperasi.

Mulai sekarang, mari kita terangkan sejarah dengan utuh. Jangan sekali-kali memotong sejarah.

Jika Anda memotong sejarah, suatu saat, sejarah Anda akan dipotong oleh  Allah Swt.
Akhirnya, Bung Hatta menjadi Wakil Presiden pertama.

Pesan Penting Bagi Santri, Belajar dari Mbah Mahrus Aly.

Maka, jangan berkecil hati mengirim putra-putri Anda di pondok-pesantren.

Santri-santri An-Nawawi di tempat saya, saya nasehati begini:
"Kamu mondok di sini nggak usah berpikir macam-macam, yang penting ngaji dan sekolah. Tak usah berpikir besok jadi apa, yang akan menjadikan Gusti Allah."

Ketika saya dulu nyantri di Lirboyo, tak berpikir mau jadi apa, yang penting ngaji, nderes (baca al-Quran), menghafalkan nadzaman kitab dan shalat jamaah.

Ternyata saya juga jadi manusia, malahan bisa melenggang ke gedung MPR di Senayan.
Tidak usah dipikir, yang menjadikan Gusti Allah.

Tugas kita ialah melaksanakan kewajiban dari Allah Swt. Allah mewajibkan kita untuk menuntut ilmu, kita menuntut ilmu.

Jika kewajiban dari Allah sudah dilaksanakan, maka Allah yang akan menata. Jika Allah yang menata sudah pasti sip, begitu saja. Jika yang menata kita, belum tentu sip.

Perlu putra-putri kita dalam menuntut ilmu, berpisah dengan orangtua, untuk nyantri di Pondok Pesantren.

KH. Mahrus Aly Lirboyo pernah dawuh:
"Nek ngaji kok nempel wongtuo, ora temu-temuo."
(Jika mengaji masih bersama dengan orangtua, tidak akan cepat dewasa).

Maka masukkanlah ke pesantren, biar cepat dewasa pikirannya.

*Copas dari teman, tulisan seorang tokoh.*

*Merdeka - Merdeka - Merdeka!*

www.msfirmansyah.blogspot.com
www.baitulquran-magetan.com

TIDAK TERKENAL DI DUNIA,TAPI TERKENAL DI LANGIT

##

Di Yaman, tinggalah seorang pemuda bernama Uwais Al Qarni yang berpenyakit sopak, tubuhnya belang-belang.  Walaupun cacat, ia adalah pemuda yang soleh dan sangat berbakti kepadanya Ibunya. Ibunya adalah seorang wanita tua yang lumpuh. Uwais senantiasa merawat dan memenuhi semua permintaan Ibunya. Hanya satu permintaan yang sulit ia kabulkan.

"Anakku, mungkin Ibu tak lama lagi akan bersama dengan kamu, ikhtiarkan agar Ibu dapat mengerjakan haji," pinta Ibunya. Uwais tercenung, perjalanan ke Mekkah sangatlah jauh melewati padang pasir tandus yang panas. Orang-orang biasanya menggunakan unta dan membawa banyak perbekalan. Namun Uwais sangat miskin dan tak memiliki kendaraan.

Uwais terus berpikir mencari jalan keluar. Kemudian, dibelilah seeokar anak lembu, Kira-kira untuk apa anak lembu itu? Tidak mungkinkan pergi Haji naik lembu. Olala, ternyata Uwais membuatkan kandang di puncak bukit. Setiap pagi beliau bolak balik menggendong anak lembu itu naik turun bukit. "Uwais gila.. Uwais gila..." kata orang-orang. Yah, kelakuan Uwais memang sungguh aneh.

Tak pernah ada hari yang terlewatkan ia menggendong lembu naik turun bukit. Makin hari anak lembu itu makin besar, dan makin besar tenaga yang diperlukan Uwais. Tetapi karena latihan tiap hari, anak lembu yang membesar itu tak terasa lagi.

Setelah 8 bulan berlalu, sampailah musim Haji. Lembu Uwais telah mencapai 100 kg, begitu juga dengan otot Uwais yang makin membesar. Ia menjadi kuat mengangkat barang. Tahulah sekarang orang-orang apa maksud Uwais menggendong lembu setiap hari. Ternyata ia latihan untuk menggendong Ibunya.

Uwais menggendong ibunya berjalan kaki dari Yaman ke Mekkah! Subhanallah, alangkah besar cinta Uwais pada ibunya. Ia rela menempuh perjalanan jauh dan sulit, demi memenuhi keinginan ibunya.

Uwais berjalan tegap menggendong ibunya tawaf di Ka'bah. Ibunya terharu dan bercucuran air mata telah melihat Baitullah. Di hadapan Ka'bah, ibu dan anak itu berdoa. "Ya Allah, ampuni semua dosa ibu," kata Uwais. "Bagaimana dengan dosamu?" tanya ibunya heran. Uwais menjawab, "Dengan terampunnya dosa Ibu, maka Ibu akan masuk surga. Cukuplah ridho dari Ibu yang akan membawa aku ke surga."

Subhanallah, itulah keinganan Uwais yang tulus dan penuh cinta. Allah SWT pun memberikan karunianya, Uwais seketika itu juga disembuhkan dari penyakit sopaknya. Hanya tertinggal bulatan putih ditengkuknya. Tahukah kalian apa hikmah dari bulatan disisakan di tengkuk? itulah tanda untuk Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib, dua sahabat utama Rasulullah SAW untuk mengenali Uwais.

Beliau berdua sengaja mencari Uwais di sekitar Ka'bah karena Rasullah SAW berpesan "Di zaman kamu nanti akan lahir seorang manusia yang doanya sangat makbul. Kamu berdua pergilah cari dia. Dia akan datang dari arah Yaman, dia dibesarkan di Yaman. Dia akan muncul di zaman kamu, carilah dia. Kalau berjumpa dengan dia minta tolong dia berdua untuk kamu berdua."

"Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kamu, durhaka pada ibu dan menolak kewajiban, dan meminta yang bukan haknya, dan membunuh anak hidup-hidup, dan Allah, membenci padamu banyak bicara, dan banyak bertanya demikian pula memboroskan harta (menghamburkan kekayaan)." (HR. Bukhari dan Muslim)

CERITA KEHIDUPAN UWAIS AL QORNI

Pemuda bernama Uwais Al-Qarni. Ia tinggal dinegeri Yaman. Uwais adalah seorang yang terkenal fakir, hidupnya sangat miskin. Uwais Al-Qarni adalah seorang anak yatim. Bapaknya sudah lama meninggal dunia. Ia hidup bersama ibunya yang telah tua lagi lumpuh. Bahkan, mata ibunya telah buta. Kecuali ibunya, Uwais tidak lagi mempunyai sanak family sama sekali.

Dalam kehidupannya sehari-hari, Uwais Al-Qarni bekerja mencari nafkah dengan menggembalakan domba-domba orang pada waktu siang hari. Upah yang diterimanya cukup buat nafkahnya dengan ibunya. Bila ada kelebihan, terkadang ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti dia dan ibunya. Demikianlah pekerjaan Uwais Al-Qarni setiap hari.

Uwais Al-Qarni terkenal sebagai seorang anak yang taat kepada ibunya dan juga taat beribadah. Uwais Al-Qarni seringkali melakukan puasa. Bila malam tiba, dia selalu berdoa, memohon petunjuk kepada Allah. Alangkah sedihnya hati Uwais Al-Qarni setiap melihat tetangganya yang baru datang dari Madinah. Mereka telah bertemu dengan Nabi Muhammad, sedang ia sendiri belum pernah berjumpa dengan Rasulullah. Berita tentang Perang Uhud yang menyebabkan Nabi Muhammad mendapat cedera dan giginya patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya, telah juga didengar oleh Uwais Al-Qarni. Segera Uwais mengetok giginya dengan batu hingga patah. Hal ini dilakukannya sebagai ungkapan rasa cintanya kepada Nabi Muhammmad saw, sekalipun ia belum pernah bertemu dengan beliau. Hari demi hari berlalu, dan kerinduan Uwais untuk menemui Nabi saw semakin dalam. Hatinya selalu bertanya-tanya, kapankah ia dapat bertemu Nabi Muhammad saw dan memandang wajah beliau dari dekat? Ia rindu mendengar suara Nabi saw, kerinduan karena iman.

Tapi bukankah ia mempunyai seorang ibu yang telah tua renta dan buta, lagi pula lumpuh? Bagaimana mungkin ia tega meninggalkannya dalam keadaan yang demikian? Hatinya selalu gelisah. Siang dan malam pikirannya diliputi perasaan rindu memandang wajah nabi Muhammad saw.

Akhirnya, kerinduan kepada Nabi saw yang selama ini dipendamnya tak dapat ditahannya lagi. Pada suatu hari ia datang mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinyadan mohon ijin kepada ibunya agar ia diperkenankan pergi menemui Rasulullah di Madinah. Ibu Uwais Al-Qarni walaupun telah uzur, merasa terharu dengan ketika mendengar permohonan anaknya. Ia memaklumi perasaan Uwais Al-Qarni seraya berkata, "pergilah wahai Uwais, anakku! Temuilah Nabi di rumahnya. Dan bila telah berjumpa dengan Nabi, segeralah engkau kembali pulang."

Betapa gembiranya hati Uwais Al-Qarni mendengar ucapan ibunya itu. Segera ia berkemas untuk berangkat. Namun, ia tak lupa menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkannya, serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi. Sesudah berpamitan sembari mencium ibunya, berangkatlah Uwais Al-Qarni menuju Madinah.

Uwais Ai-Qarni Pergi ke Madinah

Setelah menempuh perjalanan jauh, akhirnya Uwais Al-Qarni sampai juga dikota madinah. Segera ia mencari rumah nabi Muhammad saw. Setelah ia menemukan rumah Nabi, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam, keluarlah seseorang seraya membalas salamnya. Segera saja Uwais Al-Qarni menanyakan Nabi saw yang ingin dijumpainya. Namun ternyata Nabi tidak berada dirumahnya, beliau sedang berada di medan pertempuran. Uwais Al-Qarni hanya dapat bertemu dengan Siti Aisyah ra, istri Nabi saw. Betapa kecewanya hati Uwais. Dari jauh ia datang untuk berjumpa langsung dengan Nabi saw, tetapi Nabi saw tidak dapat dijumpainya.

Dalam hati Uwais Al-Qarni bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi saw dari medan perang. Tapi kapankah Nabi pulang? Sedangkan masih terngiang di telinganya pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman, "engkau harus lekas pulang".

Akhirnya, karena ketaatannya kepada ibunya, pesan ibunya mengalahkan suara hati dan kemauannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi saw. Karena hal itu tidak mungkin, Uwais Al-Qarni dengan terpaksa pamit kepada Siti Aisyah ra untuk segera pulang kembali ke Yaman, dia hanya menitipkan salamnya untuk Nabi saw. Setelah itu, Uwais Al-Qarni pun segera berangkat mengayunkan langkahnya dengan perasaan amat haru.

Peperangan telah usai dan Nabi saw pulang menuju Madinah. Sesampainya di rumah, Nabi saw menanyakan kepada Siti Aisyah ra tentang orang yang mencarinya. Nabi mengatakan bahwa Uwais Al-Qarni anak yang taat kepada ibunya, adalah penghuni langit. Mendengar perkataan Nabi saw, Siti Aisyah ra dan para sahabat tertegun. Menurut keterangan Siti Aisyah ra, memang benar ada yang mencari Nabi saw dan segera pulang kembali ke Yaman, karena ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama. Nabi Muhammad saw melanjutkan keterangannya tentang Uwais Al-Qarni, penghuni langit itu, kepada para sahabatnya., "Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia, perhatikanlah ia mempunyai tanda putih ditengah talapak tangannya."

Sesudah itu Nabi saw memandang kepada Ali ra dan Umar ra seraya berkata, "suatu ketika apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi."

Waktu terus berganti, dan Nabi saw kemudian wafat. Kekhalifahan Abu Bakar pun telah digantikan pula oleh Umar bin Khatab. Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabda Nabi saw tentang Uwais Al-Qarni, penghuni langit. Beliau segera mengingatkan kembali sabda Nabi saw itu kepada sahabat Ali bin Abi Thalib ra. Sejak saat itu setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, Khalifah Umar ra dan Ali ra selalu menanyakan tentang Uwais Al Qarni, si fakir yang tak punya apa-apa itu, yang kerjanya hanya menggembalakan domba dan unta setiap hari? Mengapa khalifah Umar ra dan sahabat Nabi, Ali ra, selalu menanyakan dia?

Rombongan kalifah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan mereka. Suatu ketika, Uwais Al-Qarni turut bersama mereka. Rombongan kalifah itu pun tiba di kota Madinah. Melihat ada rombongan kalifah yang baru datang dari Yaman, segera khalifah Umar ra dan Ali ra mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais Al-Qarni turut bersama mereka. Rombongan kafilah itu mengatakan bahwa Uwais Al-Qarni ada bersama mereka, dia sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, khalifah Umar ra dan Ali ra segera pergi menjumpai Uwais Al-Qarni.

Sesampainya di kemah tempat Uwais berada, khalifah Umar ra dan Ali ra memberi salam. Tapi rupanya Uwais sedang shalat. Setelah mengakhiri shalatnya dengan salam, Uwais menjawab salam khalifah Umar ra dan Ali ra sambil mendekati kedua sahabat Nabi saw ini dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar ra dengan segera membalikkan tangan Uwais, untuk membuktikan kebenaran tanda putih yang berada di telapak tangan Uwais, seperti yang pernah dikatakan oleh Nabi saw. Memang benar! Tampaklah tanda putih di telapak tangan Uwais Al-Qarni.

Wajah Uwais Al-Qarni tampak bercahaya. Benarlah seperti sabda Nabi saw bahwa dia itu adalah penghuni langit. Khalifah Umar ra dan Ali ra menanyakan namanya, dan dijawab, "Abdullah." Mendengar jawaban Uwais, mereka tertawa dan mengatakan, "Kami juga Abdullah, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya?" Uwais kemudian berkata, "Nama saya Uwais Al-Qarni".

Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais Al-Qarni telah meninggal dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali ra memohon agar Uwais membacakan do'a dan istighfar untuk mereka. Uwais enggan dan dia berkata kepada Khalifah, "saya lah yang harus meminta do'a pada kalian."

Mendengar perkataan Uwais, khalifah berkata, "Kami datang kesini untuk mohon doa dan istighfar dari anda." Seperti yang dikatakan Rasulullah sebelum wafatnya. Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais Al-Qarni akhirnya mengangkat tangan, berdoa dan membacakan istighfar. Setelah itu Khalifah Umar ra berjanji untuk menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais untuk jaminan hidupnya. Segera saja Uwais menampik dengan berkata, "Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi."

Fenomena Ketika Uwais Al-Qarni Wafat

Beberapa tahun kemudian, Uwais Al-Qarni berpulang ke rahmatullah. Anehnya, pada saat dia akan dimandikan, tiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana pun sudah ada orang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya. Demikian pula ketika orang pergi hendak menggali kuburannya, disana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya.

Meninggalnya Uwais Al-Qarni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan. Sedemikian banyaknya orang yang tak kenal berdatangan untuk mengurus jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais Al-Qarni adalah seorang fakir yang tidak dihiraukan orang. Sejak ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, disitu selalu ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu.

Penduduk kota Yaman tercengang. Mereka saling bertanya-tanya, "siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais Al-Qarni? bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir, yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya sehari-hari hanyalah sebagai penggembala domba dan unta? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang diturunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamanmu."

Berita meninggalnya Uwais Al-Qarni dan keanehan-keanehan yang terjadi ketika wafatnya telah tersebar ke mana-mana. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya, siapa sebenarnya Uwais Al-Qarni. Selama ini tidak ada orang yang mengetahui siapa sebenarnya Uwais Al-Qarni disebabkan permintaan Uwais Al-Qarni sendiri kepada Khalifah Umar ra dan Ali ra, agar merahasiakan tentang dia. Barulah di hari wafatnya mereka mendengar sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi saw, bahwa Uwais Al-Qarni adalah penghuni langit.

Sumber: "Cerita ini diambil dari buku '20 Kisah Sahabat dan Thabiin' terbitan Qibla karangan Ummuthoriq el khanzo."

Masya Alloh..

www.msfirmansyah.blogspot.com
www.baitulquran-magetan.com

Emp4t Kecerd4s4n

*Ilustrasi kecerdasan*
Pagi ini, seperti biasa saya mengisi sessi quranic morning motivation di smp saya, tapi kali ini saya tidak membahas spesifik terkait al quran. Saya hanya ingin berbicara tentang kecerdasan.
Dipapan tulis, saya menggambar sebatang pohon kelapa tanpa pemilik ditepi pantai, lalu sebutir kelapa yang jatuh dari tangkainya. Kemudian saya bercerita tentang 4 anak yang mengamati fenomena alam jatuhnya buah kelapa ditepi pantai itu.

Anak ke 1 : dengan cekatan dia mengambil secarik kertas, membuat bidang segi tiga, menentukan sudut, mengira berat kelapa, dan dengan rumus matematikanya anak ini menjelaskan hasil perhitungan ketinggian pohon kelapa, dan energi potensial yang dihasilkan dari kelapa yang jatuh lengkap dengan persamaan matematis dan fisika.
Lalu saya tanya ke siswa saya? Apakah anak ini cerdas?...dijawab serentak sekelas..iya...dia anak yang cerdas sekali.

Lalu saya lanjutkan cerita
Anak ke 2: dengan gesit anak ke dua ini datang memungut kelapa yang jatuh dan bergegas membawanya ke pasar, lalu menawarkan kepedagang dan dia bersorak..yesss...laku Rp 8.000.
Kembali saya bertanya ke anak anak dikelas..apakah anak ini cerdas?...anak-anak menjawab iyaa...dia anak yang cerdas.

Lalu saya lanjutkan cerita
Anak ke 3: dengan cekatan, dia ambil kelapanya kemudian dia bawa keliling sambil menayakan, pohon kelapa itu milik siapa? Ini kelapanya jatuh mau saya kembalikan kepada yang punya pohon.
Saya bertanya kepada anak-anak...apakah anak ini cerdas?...anak anak mantap menjawab..iya..dia anak yang cerdas

Saya pun melanjutkan cerita ke empat
Anak ke 4: dengan cekatan, dia mengambil kelapanya kemudian dia melihat ada seorang kakek yang tengah kepanasan dan berteduh dipinggir jalan. "Kek, ini ada kelapa jatuh, tadi saya menemukannya, kakek boleh meminum dan memakan buah kelapanya".
Lalu saya bertanya...apakah anak ini, anak yang cerdas? Anak-anak menjawab, yaa..dia anak yang cerdas

Anak-anak menyakini bahwa semua cerita diatas menunjukan anak yang cerdas.
Mereka jujur mengakui bahwa setiap anak memiliki kecerdasunikannya. Dan mereka ingin dihargai kecerdasuniknya teraebut. Namun...yang sering terjadi..kita para orang tua dan pendidik, menilai kecerdasan anak hanya dari satu sisi, yakni *kecerdasan anak pertama, kecerdasan akademik, Lebih parahnya, kecerdasan yang dianggap oleh negara adalah kecerdasan anak pertama yang diukur dari nilai saat mengerjakan UN*. Sedang....*Kecerdasan finansial (anak no 2)*, *kecerdasan karakter (anak no 3) dan kecerdasan sosial (anak no 4)*.
Belum ada ruang yang diberikan negara untuk mengakui kecerdasan mereka, mereka adalah anak kandung negera yang belum diberi ruang untuk diakui.

Saya jadi ingat, cerita ini, dulu sering kami jadikan olok olokan saat sma. Antara anak ipa dan anak ips, siapa yang sebenarnya cerdas?
Bapak ibu...anak bapak ibu semuanya adalah anak anak yang cerdas dengan keunikan kecerdasannya masing masing...hargai dan jangan samakan dengan orang lain atau bahkan dengan diri anda sendiri.

Mari hargai kecerdasan anak kita masing masing, dan siapkan mereka untuk zaman dimana mereka akan hidup kelak.

www.msfirmansyah.blogspot.com
www.baitulquran-magetan.com

Orangtua Berubah, Anak Hebat

🍀🍀🍀🍀🍀🍀

*Rhenald Kasali*
*KALAU MAU ANAK HEBAT, ORANGTUA HARUS BERUBAH!*

Saya sebenarnya sangat tertarik pada cerita dosen Unair yang sayang saya tak tahu namanya. Di beberapa WhatsApp saya baca rekaman momen yang dia catat saat menerima seorang siswa SLB yang mencari alamat. Dari Jogja, anak SLB itu ditugaskan gurunya mencari alamat di Surabaya.

Itulah penentuan kelulusannya. Dosen tadi merekam momen itu yang menyebabkan kebahagiaan si siswa. Sewaktu didalami, pak dosen mencatat, anak itu tak boleh diantar, tak boleh pakai taksi atau becak. Harus cari sendiri walau boleh bertanya. Ya, seorang diri.

Saya pikir di situ ada tiga orang hebat. Pertama adalah gurunya yang punya ide dan berani ambil risiko. Bayangkan, ini siswa SLB dan kalau dia hilang, habislah karir pak/bu guru itu. Apalagi kalau dia anak pejabat atau orang berduit. Kata orang Jakarta, ''bisa mampus''. Saya sendiri yang menugaskan mahasiswa satu orang satu negara pernah mengalami hal tersebut.

Kedua, orang tua yang rela melepas anaknya belajar dari alam. Ya, belajar itu berarti menghadapi realitas, bertemu dengan aneka kesulitan, mengambil keputusan, dan berhitung soal hidup, bukan matematika imajiner. Belajar itu bukan cuma memindahkan isi buku ke kertas, melainkan menguji kebenaran dan menghadapi aneka ketidakpastian.

Orang tua yang berani melepas anak-anaknya dan tidak mengganggu proses alam mengajak anak-anaknya bermain adalah orang tua yang hebat. Memercayai kehebatan anak merupakan awal kehebatan itu sendiri.

Ketiga, tentu saja si anak yang bergairah mengeksplorasi dan ''membaca'' alam. Anak-anak yang hebat adalah anak-anak yang berani keluar dari cangkangnya. Keluar dari rahim, dari selimut rasa nyaman, tidak lagi dibedong, digendong, atau dituntun. Berjalan di atas kaki dan memakai otaknya sendiri.

*Otak Orang Tua*

Tetapi, yang terjadi selanjutnya adalah sebuah tragedi. Semakin kaya dan berkuasa, orang tua semakin ''menguasai'' anak-anaknya. Pasangan diatur dan dipilih orang tua, jurusan dan mata kuliah, bahkan siapa dosennya, lalu juga di mana bekerja. Ini sungguh sebuah kelas menengah yang sudah kelewatan.

Bahkan, begitu bekerja, kita menemukan sosok-sosok yang, maaf, ''agak bodoh''. Katanya lulusan universitas terkenal, IPK tinggi, tetapi sama sekali tidak bisa mengambil keputusan. Dan di antara teman-temannya, mereka dikenal sebagai sosok yang tidak asyik, sulit ''linkage'' atau mingle dengan yang lain.

Setelah tinggal di mes, teman-temannya baru tahu. Ternyata, beberapa hari sekali ''mami''-nya menelepon dan nangis-nangis karena merasa kehilangan. Nasihat ''mami'' banyak sekali dan si anak terlihat takut. Disuruh nego soal gaji, dia pun nego, padahal kerja baru seminggu dan belum menunjukkan prestasi apa-apa. Begitu disuruh mami pulang, pulanglah dia tanpa izin dari kantor.

Anak saya sendiri sejak SMP sudah dididik mandiri. Maka saat di SMA, dia sudah tidak sulit mengambil keputusan. Bahkan saat kuliah di negeri seberang, dengan cepat dia bisa memilih tempat tinggalnya. Sedangkan anak seorang pegusaha butuh dua bulan. Waktu saya tanya mengapa, dia jelaskan bahwa setiap kali anaknya dapat rumah, ibunya menganulir.

Saya bayangkan betapa rumitnya pesta pernikahan anak-anak yang orang tuanya seperti itu. Tanpa disadari, mereka membuat otak anak-anaknya kosong, terbelenggu, tak terlatih. Semua itu adalah otak orang tua, bukan otak anaknya.

Namun, ketika kolom tentang dagelan orang tua saya tulis beberapa hari lalu itu beredar luas lewat media sosial, saya punya kesempatan untuk ''membaca''.

Mayoritas pembaca tertampar ketika dikatakan bahwa anak-anaknya hebat, tetapi telah merusaknya dengan memberikan pengawalan ''superekstra''. Namun, saya juga menemui orang tua yang bebal, yang mengancam saya harus diperiksa KPAI karena mereka menganggap anaknya yang sudah mahasiswa masih ''di bawah umur''.

Bahkan, ketika saya katakan, ''Jangan Latih Anak-Anak Dijemput KBRI'', mereka protes dengan dalih KBRI itu dibiayai negara, untuk melindungi anak-anak mereka. Ada juga yang sangat takut anaknya kesasar, jadi korban perdagangan manusia, diperkosa, dan seterusnya.

Terus terang, mereka itulah yang seharusnya berubah. Takut berlebihan bisa membuat anak-anak ''lumpuh'' dan bermental penumpang. Anak-anak itu merasa akan selalu pintar kalau di sekolah juara kelas. Padahal, pintar di sekolah tidak berarti pintar dalam hidup.

Kalau memang lokasi kunjungannya berbahaya, tentu bisa dipelajari. Anak-anak kita, khususnya mahasiswa (bahkan kelas 2–3 SMA), bisa diajak membaca lingkungan. Orang tua bisa memberikan advis, bukan mengambil keputusan.

Tetapi, harus saya katakan, melatih anak-anak berpikir dan mengambil keputusan sedari muda amatlah penting. Sepenting membangun pertahanan dan keamanan negara, kita butuh penerus yang cerdas dalam menghadapi kesulitan dan ketidakpastian. Sebab, itulah situasi yang dihadapi anak kita kelak pada abad ke-21 ini.

Saya juga dapat pesan dari guru besar perempuan UI yang disegani dan dari bupati Trenggalek. Dari guru besar UI, saya mendapat cerita bagaimana pada usia SMP dia sudah ditugaskan ayahnya menyusul sendiri ke Padang. Di sana, ayahnya yang tentara mendapat tugas baru. Dia pun harus mencari sekolah sendiri dan mendaftar sendiri.

Lalu, ketika setahun tinggal di sana, ayahnya ditugaskan panglima untuk tugas belajar ke Amerika Serikat. Tinggallah si anak harus merajut hidup dengan bekal seadanya di kota yang belum dia kenal. Tetapi, hasilnya, dia menjadi pemikir yang dikenal kaya dengan empati, bukan tipe manusia berwacana.

Sementara itu, dari Bupati Trenggalek Emil Dardak, saya mendapat proof bahwa apa yang dididik orang tua pada masa kecilnya amat bermanfaat untuk mengantarnya ke tugas hari ini. Ayahnya, Hermanto Dardak, mantan wakil menteri PU, sering mengajak Emil ke luar negeri kalau ada undangan seminar. Sesampai di kota itu, Emil ditugaskan jalan-jalan sendiri mengenal kota.

Emil menulis melalui WA ke saya, ''Saya beruntung punya orang tua yang kuat jantung dan beri kesempatan untuk membangun masa depan yang saya mampu jalani, meski berisiko.'' Anda tahu, bupati muda ini meraih gelar doktor dari Jepang pada usia 22 tahun.

Perjalanan hari ini membentuk anak-anak kita pada hari esok. Saya harap orang tua kelas menengah siap berubah. Janganlah khawatir berlebihan. Berikanlah kepercayaan dan tantangan agar mereka sukses seperti Anda. Sebab, rumput sekalipun, kalau tak tembus matahari, akan berubah menjadi tanah yang gundul.

--Rhenald Kasali

sumber:
http://www.jawapos.com/read/2016/07/05/37894/kalau-mau-anak-hebat-

www.msfirmansyah.blogspot.com
www.baitulquran-magetan.com

#3TIGA


Inspirasi Pagi Ini :
Ada 3 hal dalam hidup yang tidak bisa kembali:
          *1. Waktu        *  
          *2. Ucapan     * 
          *3.Kesempatan    *    
Jagalah itu, jangan sampai kau menyesal karenanya. 

Ada 3 hal yang dapat menghancurkan hidup seseorang:
          *1. Amarah      * 
          *2. Keangkuhan    *   
          *3. Dendam   *
Hindarilah ia. 

Ada 3 hal yang tidak boleh hilang :
          *1. Harapan    *     
          *2. Keikhlasan    *     
          *3. Kejujuran      *    
Peliharalah ketiganya. 

Ada 3 hal yang paling berharga : 
          *1. Kasih Sayang *    
          *2. Cinta   *       
          *3. Kebaikan   *      
Pupuklah itu semua. 

Ada 3 hal dalam hidup yang tidak pernah pasti:
          *1. Kekayaan*  
          *2. Kejayaan* 
          *3. Mimpi*    
Jangan terobsesi karenanya. 

Ada 3 hal yang dapat membentuk watak seseorang :         
          *1. Komitmen*         
          *2. Ketulusan*         
          *3. Kerja Keras*        
Upayakanlah. 

Ada 3 hal yang membuat kita sukses :
          *1. Tekad*         
          *2. Kemauan*        
          *3. Fokus*
Usahakan dengan sungguh-sungguh

Ada 3 hal yang tidak pernah kita tahu :
          *1. Rejeki*         
          *2. Umur *       
          *3. Jodoh *         
Mintalah pada Allah Swt. 

TAPI, ada 3 hal dalam hidup yang PASTI :     
          *1. Tua     *     
          *2. Sakit   *       
          *3. Kematian  *
Persiapkanlah dengan sebaik-baiknya.
Semoga bermanfaat

www.msfirmansyah.blogspot.com
www.baitulquran-magetan.com

#Harapan Yang Dirindukan #Mutiara


SISTEM PENDIDIKAN TERBAIK

Sekitar Empat tahun yang lalu tepatnya di awal Ramadhan 1433 H Saya mengikuti kuliah subuh di Masjid dekat rumah. Ustadz yang berceramah menceritakan kisah nyata dari seorang rektor salah satu perguruan tinggi swasta di Indonesia yang sedang mencari sistem pendidikan terbaik yang dapat menghasilkan dan mencetak generasi yang cerdas, bermartabat dan bisa bermanfaat bagi bangsa dan agama.
Untuk mencari sistem pendidikan terbaik, rektor tersebut pergi ke Timur Tengah untuk meminta nasihat dari seorang ulama terkemuka di sana.
Ketika bertemu dengan ulama yang ingin ditemuinya, lalu dia menyampaikan maksudnya untuk meminta saran bagaimana menciptakan sistem pendidikan terbaik untuk kampus yang dipimpinnya saat ini.
Sebelum menjawab pertanyaan dari rektor, ulama tersebut bertanya bagaimana sistem pendidikan saat ini di Indonesia mulai dari tingkat bawah sampai paling atas?
Rektor menjawab, _"paling bawah mulai dari SD selama 6 tahun, SMP 3 tahun, SMA 3 tahun, D3 3 tahun atau S1 4 tahun, S2 sekitar 1.5 - 2 tahun, dan setelah itu S3 untuk yang paling tinggi."_
_"Jadi untuk sampai S2 saja butuh waktu sekitar 18 tahun ya?"_ Tanya Sang Ulama.
_"Iya!!!"_, jawab rektor tersebut.
_"Lalu bagaimana jika hanya lulus sampai di SD saja selama 6 tahun, pekerjaan apa yang akan bisa didapat?"_ Tanya kembali Sang Ulama.
_"Kalau hanya SD paling hanya buruh lepas atau tukang sapu jalanan, tukang kebun dan pekerjaan sejenisnya."_
_" Tidak ada pekerjaan yang bisa diharapkan jika hanya lulus SD di negeri Kami."_ Jawab si rektor.

_"Jika Lulus SMP bagaimana?"_

_"Untuk SMP mungkin jadi office boy (OB) atau cleaning service,"_ jawab kembali si rektor.

_"Kalau SMA bagaimana?"_

_"Kalau lulus SMA masih agak mending pekerjaan nya di negeri Kami, bisa sebagai operator di perusahaan-perusahaan"_ lanjut si rektor.

_"Kalau lulus D3 atau S1 bagaimana?"_ Bertanya kembali Sang Ulama.

_"Klo lulus D3 atau S1 bisa sebagai staff di kantor dan S2 bisa langsung jadi manager di sebuah perusahaan"_ kata si rektor.

_"Berarti untuk mendapatkan pekerjaan yang enak di negeri Anda minimal harus lulus D3/S1 atau menempuh pendidikan selama kurang lebih 15-16 tahun ya?"_ Tanya kembali sang Ulama.

_"Iya betul !!!!"_ jawab si rektor.

_"Sekarang coba bandingkan dengan pendidikan yang Islam ajarkan"_
_"Misal selama 6 tahun pertama (SD) hanya mempelajari dan menghapal Al-Qur'an, apakah bisa hapal 30 juz?"_ Tanya Sang Ulama.

_"In shaa Alloh bisa"_ jawab si rektor dengan yakin.

_"Apakah ada hafidz Qur'an di negeri Anda yang bekerja sebagai buruh lepas atau tukang sapu seperti yang Anda sebutkan tadi untuk orang yang hanya Lulus SD?"_ Kembali tanya Sang Ulama.

_"Tidak ada !!!"_, jawab si rektor.

_"Jika dilanjut 3 tahun berikutnya mempelajari dan menghapal hadis apakah bisa menghapal ratusan hadis selama 3 tahun?"_

_" Bisa !!!"_, jawab si rektor.

_"Apakah ada di negara Anda orang yang hapal Al-Qur'an 30 juz dan ratusan hadis menjadi OB atau cleaning service?"_

_" Tidak ada !!!"_, jawab kembali si rektor.

_"Lanjut 3 tahun setelah itu mempelajari tafsir Al-Qur'an, apakah ada di negara Anda orang yang hafidz Qur'an, hapal hadis dan bisa menguasai tafsir yang kerjanya sebagai operator di pabrik?"_ Tanya kembali ulama tersebut.

_"Tidak ada !!!"_, jawab si rektor.

Rektor tersebut mengangguk mulai mengerti maksud sang ulama.

_"Anda mulai paham maksud Saya?"_

_" Ya !!!"_, jawab si rektor.

_"Berapa lama pelajaran agama yang diberikan dalam seminggu?"_

_" Kurang lebih 2-3 jam"_ jawab si rektor.

Sang ulama melanjutkan pesannya kepada si rektor...

_"jika Anda ingin mencetak generasi yang cerdas, bermartabat, bermanfaat bagi bangsa dan agama, serta mendapatkan pekerjaan yang layak setelah lulus nanti, Anda harus merubah sistem pendidikan Anda dari orientasi dunia menjadi mengutamakan orientasi akhirat karena jika Kita berfokus pada akhirat inshaa Alloh dunia akan didapat. Tapi jika sistem pendidikan Anda hanya berorientasi pada dunia, maka dunia dan akhirat belum tentu akan didapat.Pelajari Al-Qur'an karena orang yang mempelajari Al-Qur'an, Alloh akan meninggikan derajat orang tersebut di mata hamba-hambaNya. "_

_"Itulah sebabnya Anda tidak akan menemukan orang yang hafidz Qur'an di negara Anda atau di negara manapun yang berprofesi sebagai tukang sapu atau buruh lepas walaupun orang tersebut tidak belajar sampai ke jenjang pendidikan yang tinggi karena Alloh yang memberikan pekerjaan langsung untuk para hafidz Qur'an.Hafidz Qur'an adalah salah satu karyawan Alloh dan Alloh sayang sama mereka dan akan menggajinya lewat cara-cara yang menakjubkan. "_

_"Tidak perlu gaji bulanan tapi hidup berkecukupan."_

Itulah pesan Sang Ulama kepada rektor tersebut.

Mari kita didik diri dan keluarga kita dengan Sistem Pendidikan Terbaik.
Semoga bermanfaat, dan dapat dijadikan rujukan bagi guru dan orang tua kaum muslimin.



www.msfirmansyah.blogspot.com
www.baitulquran-magetan.com

Dakwah itu...

📚 *DAKWAH ITU...*

🎯 *Dakwah itu,* *membina, bukan menghina…*
*Dakwah itu, mendidik, bukan 'mendelik'…*
*Dakwah itu, mengobati, bukan melukai...*
*Dakwah itu, mengukuhkan, bukan meruntuhkan…*
*Dakwah itu, menguatkan, bukan melemahkan…*

🎯 _*Dakwah itu, mengajak, bukan mengejek…*_
_*Dakwah itu, menyejukkan, bukan memojokkan...*_
_*Dakwah itu, mengajar, bukan menghajar...*_
_*Dakwah itu, belajar, bukan kurang ajar...*_
_*Dakwah itu, menasehati, bukan mencaci maki…*_
_*Dakwah itu, merengkuh, bukan menuduh...*_
_*Dakwah itu, bersabar, bukan gusar…*_

🎯 *Dakwah itu, argumentative, bukan provokatif...*
*Dakwah itu, bergerak cepat, bukan sibuk berdebat…*
*Dakwah itu, realistis, bukan fantastis...*
*Dakwah itu, adu konsep di dunia nyata, bukan adu mulut dan olah kata...*

🎯 _*Dakwah itu, mencerdaskan, bukan mencemarkan…*_
_*Dakwah itu, menawarkan solusi, bukan mengumbar janji...*_
_*Dakwah itu, berlomba dalam kebaikan, bukan berlomba saling menjatuhkan...*_
_*Dakwah itu, menghadapi masyarakat, bukan membelakangi masyarakat...*_

🎯 *Dakwah itu, memperbarui masyarakat, bukan membuat masyarakat baru...*
*Dakwah itu, mengatasi keadaan, bukan meratapi kenyataan…*
*Dakwah itu, pandai memikat, bukan mahir mengumpat...*

🎯 _*Dakwah itu, menebar kebaikan, bukan mengorek kesalahan...*_
_*Dakwah itu, menutup aib dan memperbaikinya, bukan mengumpat aib dan menyebarkannya...*_

🎯 *Dakwah itu, menghargai perbedaan, bukan memonopoli kebenaran...*
*Dakwah itu, apresiasi terhadap langkah positif, bukan mencari-cari motif…*

🎯 _*Dakwah itu, mendukung semua proyek kebaikan, bukan memunculkan keraguan...*_
_*Dakwah itu, memberi senyum manis , bukan menjatuhkan vonis….*_
_*Dakwah itu, berletih-letih menanggung problema umat, bukan meletihkan umat…*_

🎯 *Dakwah itu, menyatukan kekuatan, bukan memecah belah barisan...*
*Dakwah itu, kompak dalam perbedaan, bukan ribut atas nama persatuan…*
*Dakwah itu, menghadapi musuh, bukan mencari musuh…*
*Dakwah itu, mencari teman, bukan memusuhi teman…*
*Dakwah itu, melawan kesesatan, bukan berbicara menyesatkan…*
*Dakwah itu, menjulurkan tangan, bukan menjulurkan lidah…*

🎯 _*Dakwah itu, asyik dengan kebersamaan, bukan bangga dengan kesendirian…*_
_*Dakwah itu, menampung semua lapisan, bukan mengkotak-kotakkan…*_

🎯 *Dakwah itu, kita mengatakan...*
*"aku cinta kamu"…* *bukan…*
*"aku benci kamu.."*

🎯 _*Dakwah itu, kita mengatakan...*_
_*"Mari bersama kami…"*_
*bukan...*
_*"Kamu harus ikut kami..."*_

🎯 *Dakwah itu, dapat di masjid, di sekolah, di pasar, di kantor, di parlemen, di jalanan, hingga di tempat kebanjiran….*
*Dakwah bukan hanya di pengajian…*

_*Semoga bermanfaat dan tambah barokah segalanya...*_

*امين يا رب العالمين...*


www.msfirmansyah.blogspot.com
www.baitulquran-magetan.com

PROMOSI

Ada Kavling Murah, Bebas Banjir kecuali Banjir nikmat ???  Rugi Klo tidak  baca dan ayo segera DP, ajak Keluarga dan temen2nya.

PERUMAHAN EKSKLUSIVE "FIRDAUS REGENCY".
HUNIAN INDAH, NYAMAN, AMAN, DAMAI & BERKAH.

🏠🏤🏬🏡⛺

Tersedia 4 TYPE:
1. Jannatun Na'i'm
2. Jannatul Ma'wa
3. Jannatul Firdaus
4. Jannatun 'Adn
(Semua Type Ready Stock)

FASILITAS:
1⃣Sungai susu Salsabila
2⃣Danau indah Kautsar
3⃣Pasif income bg semua penghuni
4⃣View Tak Terbatas
5⃣Akses Masuk 8 Pintu
6⃣Taman Main Anak2 Sholeh/Shalihah
7⃣Taman Jutaan Hektar dg buah Segar, Nikmat & Siap Santap dll.
8⃣Bonus Bidadari2 yang cantik jelita
9⃣Hak milik Selama2nya (Abadi)

SYARAT Pemesanan:
👉 Taubat & Kembali kpd Jalan-Nya.
👉 Berpegang Teguh Agama-Nya.
👉 Melaksanakan Syari'at-Nya.
👉 Rejeki yang Halal & Thoyib.

DP:
👉100% Sholat Fardhu & Sunah
👉2,5% Sisihkan harta utk Zakat
👉100% Rajin bershodaqoh & Infaq
👉100% Sempatkan waktu utk membaca Al-Quran, Mengejar Ilmu, Beramal sholeh, Silaturahim, Mendoakan ke-2 Ortu, Berdakwah & Jauh dari maksiat juga menghindari fitnah.

Waktu sangat terbatas !
(karena dibatasi oleh KEMATIAN)

Stock Hunian Tak Terbatas !
Di jamin Bebas Roaming !

Alamat KONTAK:
Sholat Tahajud setiap malam.

Alamat CABANG:
Masjid2, Musholla, Ponpes, Majlis 'ilmu, Majlis Dzikir.

Inilah sebaik-baik tempat tinggal.

Ayo segera DP skrg juga, tidak perlu menunggu tua atau kaya atau pejabat, atau pinter.

Salam Fastabiqul Khoiroot.

Rasulallah Shalallahu Alayhi Wasallam bersabda: "Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya, maka walaupun yang menyampaikanya sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala."
(HR. Al-Bukhari).

Semoga bermanfaat.

www.msfirmansyah.blogspot.com
www.baitulquran-magetan.com

Yang PERTAMA di dunia ISLAM

30 ORANG YANG
PERTAMA DALAM ISLAM
---------------------------------
1. Orang yang pertama menulis
Bismillah : Nabi Sulaiman AS.
2. Orang yang pertama minum air
zamzam :
Nabi Ismail AS.
3. Orang yang pertama
berkhitan :
Nabi Ibrahim AS
4. Orang yang pertama diberikan
pakaian pada
hari qiamat :
Nabi Ibrahim AS.
5. Orang yang pertama dipanggil
oleh Allah
pada hari qiamat :
Nabi Adam AS.
6. Orang yang pertama
mengerjakan sa'i antara Safa &Marwah :
Sayyidatina Hajar
7. Orang yang pertama
dibangkitkan pada hari
qiamat :
Nabi Muhammad SAW.
8. Orang yang pertama menjadi
Khalifah Islam :
Abu Bakar As Siddiq RA.
9. Orang yang pertama
menggunakan Kalender
Hijrah :
Umar bin Al-Khattab
10. Orang yang pertama
meletakkan Jabatan khalifah
dalam Islam :
Hasan bin Ali RA.
11. Orang yang pertama
menyusukan Nabi Muhammad
SAW :
Thuwaibah RA.
12. Orang yang pertama syahid
dalam Islam dari kalangan lelaki :
Haris bin Abi Halah
13. Orang yang pertama syahid
dalam Islam dari kalangan
wanita :
Sumayyah binti Khabbat
14. Orang yang pertama menulis
hadis di dalam kitab /
lembaran :
Abdullah bin Amru bin Al-Ash
15. Orang yang pertama memanah
dalam perjuangan
fisabilillah :
Saad bin Abi Waqqas
16. Orang yang pertama menjadi
muazzin dan
menyerukan adzan: Bilal bin
Rabah
17. Orang yang pertama
sembahyang dengan Rasulullah
SAW :
Ali bin Abi Tholib
18. Orang yang pertama membuat
mimbar masjid Nabi
SAW :
Tamim Ad-dary
19. Orang yang pertama
menghunus
pedang dalam
perjuangan fisabilillah : Zubair
bin Al-
Awwam
20. Orang yang pertama menulis
sejarah Nabi Muhammad SAW :
Ibban bin Othman bin Affan
21. Orang yang pertama beriman
dengan Nabi
SAW :
Khadijah bt Khuwailid.
22. Orang yang pertama
menggagas usul fiqh :
Imam Syafi'i RH.
23. Orang yang pertama membina
penjara dalam Islam:
Ali bin Abi Tholib
24. Orang yang pertama menjadi
raja dalam Islam :
Muawiyah bin Abi Sufyan
25. Orang yang pertama membuat
perpustakaan umum:
Harun Ar-Rasyid
26. Orang yang pertama
mengadakan baitulmal : Umar bin Khattab
27. Orang yang pertama
menghafal Al-Qur'an setelah
Rasulullah SAW :
Ali bin Abi Tholib
28. Orang yang pertama membangun
menara di Masjidil
Haram Mekah:
Khalifah Abu Ja'far Al-Mansur
29. Orang yang pertama digelar
Al-Muqry :
Mus'ab bin Umair
30. Orang yang pertama masuk ke dalam syurga :
Nabi Muhammad SAW.


www.msfirmansyah.blogspot.com
www.baitulquran-magetan.com

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by PKS Piyungan