Facebook

PIDATO KELULUSAN MARK ZUCKERBERG (Bahasa Indonesia)
Alihbahasa: Hilman Fajrian

Rektor Harvard Ibu Faust, Dewan Pengawas, fakultas, alumni, kawan, para orangtua yang tengah bangga, anggota dewan administratif, dan para lulusan universitas terbaik di dunia.

Saya merasa begitu terhormat bersama anda hari ini karena, saya akui, anda berhasil pada sesuatu yang saya tidak mampu. Saat dimana pidato ini saya selesaikan, adalah saat dimana saya pertama kalinya menyelesaikan sesuatu di Harvard. Selamat, angkatan 2017!

Saya bukanlah pembicara pada umumnya, tidak hanya karena saya drop out (DO), tapi karena kita adalah generasi yang sama. Kita berjalan di taman ini kurang dari satu dekade yang lalu, mempelajari gagasan-gagasan yang sama, dan tertidur di pelajaran Ec10 yang sama. Kita mengambil jalur yang berbeda untuk tiba di sini, terutama bila anda datang dari Quad (sebuah komplek kampus di Harvard). Tapi hari ini saya ingin berbagi soal apa yang telah saya pelajari tentang generasi kita dan dunia yang sedang kita bangun bersama-sama.

Namun pertama-tama, beberapa hari belakangan saya teringat kembali akan kenangan-kenangan indah.

Berapa banyak dari anda yang mengingat apa tepatnya yang sedang anda kerjakan ketika datang email yang memberitahukan bahwa anda lulus diterima di Harvard? Waktu itu saya sedang bermain game Civilization dan langsung lari ke lantai bawah rumah, memanggil ayah saya. Dan karena beberapa alasan beliau merekam dengan video momen ketika saya membuka email itu. Video itu tampak sendu. Sungguh, saya diterima di Harvard adalah hal paling membanggakan bagi orangtua saya.

Bagaimana dengan mata kuliah pertama di Harvard? Mata kuliah pertama saya adalah Computer Science 121 yang dibawakan oleh Harry Lewis, dosen yang luar biasa. Saya datang terlambat sehingga memakai baju kaos terbalik. Saya tidak tahu kenapa orang-orang tak mau bicara kepada saya --- kecuali satu orang, KX Jin, yang menganggap hal yang terjadi pada saya itu biasa saja. Akhirnya kami bekerja bersama, dan sekarang ia mengerjakan sebuah bagian besar di Facebook. Demikianlah, para angkatan 2017, alasan mengapa anda mesti berlaku baik kepada orang lain.

Namun kenangan terbaik saya di Harvard adalah ketika bertemu dengan Priscilla. Waktu itu saya baru saja meluncurkan situs kelakar, Facesmash, dan dewan administratif kampus ingin 'bertemu dengan saya'. Semua orang berpikir saya akan dikeluarkan dari kampus. Orangtua saya datang untuk membantu berkemas. Kawan-kawan saya membuat pesta perpisahan buat saya. Beruntungnya, Priscilla ada di pesta itu bersama kawannya. Kami bertemu ketika sedang mengantre toilet di asrama Pfoho Belltower, pastilah itu menjadi antrean paling romantis sepanjang masa. Saya sampaikan kepadanya: "Saya akan dikeluarkan dalam tiga hari, kita harus lekas-lekas berkencan."

Anda juga boleh menggunakan kalimat itu.

Namun ternyata saya tidak dikeluarkan --- justru saya yang melakukannya sendiri. Priscilla dan saya akhirnya berkencan. Dan, tahukah anda, film (Social Network) seakan-akan mengatakan bahwa Facemash begitu penting dalam permulaan Facebook. Itu tidak benar. Namun tanpa Facemash, saya tidak akan bertemu Priscilla. Ia adalah orang paling penting dalam hidup saya. Jadi, anda bisa katakan bahwa Facemash adalah hal terpenting yang pernah saya buat pada masa-masa ketika saya masih di Harvard.

Kita semua telah memulai pertemanan hidup yang panjang di sini, bahkan beberapa dari kita pada akhirnya membangun keluarga. Karena itulah saya sangat bersyukur akan tempat ini. Terima kasih, Harvard.

***

Hari ini saya akan bicara soal tujuan. Tapi saya tidak berdiri di sini untuk memberikan kepada anda sebuah pidato kelulusan standar tentang menemukan tujuan anda. Kita adalah para millenial. Kita akan melakukannya secara naluriah. Saya di sini untuk menyampaikan bahwa menemukan tujuan saja tidak cukup. Tantangan generasi kita adalah menciptakan sebuah dunia dimana setiap orang memiliki kesadaran akan tujuan.

Salah satu kisah favorit saya adalah ketika Presiden John F Kennedy mengunjungi pusat antariksa NASA. Ia melihat seorang petugas pembersih membawa sebuah sapu. Ia datangi dan bertanya kepada petugas itu apa yang sedang ia kerjakan. Petugas pembersih itu menjawab: "Tuan presiden, saya membantu mengirimkan manusia ke bulan".

Tujuan adalah kesadaran bahwa kita adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar dibanding diri kita sendiri. Bahwa kita dibutuhkan, kita memiliki sesuatu yang lebih baik di depan untuk dikerjakan. Tujuan adalah sesuatu yang menciptakan kebahagiaan yang sejati. 

Saat-saat kelulusan anda hari ini sangat penting. Ketika orangtua kita lulus kuliah, tujuan biasanya datang dari pekerjaan, gereja, atau komunitas. Tapi hari ini, teknologi dan otomatisasi telah menghilangkan banyak pekerjaan. Jumlah anggota dalam komunitas menurun. Begitu banyak orang merasa tidak terhubung atau depresi, dan mencoba mengisi kekosongan itu.

Dari banyak perjalanan yang sudah saya lakukan, saya duduk bersama anak-anak di rumah tahanan remaja dan balai rehabilitasi ketergantungan narkoba. Mereka katakan kepada saya bahwa mereka bisa menjalani hidup yang berbeda bila saja mereka punya sesuatu untuk dilakukan, seperti program usai jam sekolah atau sebuah tempat untuk dituju. Saya bertemu dengan para pekerja pabrik yang menyadari bahwa pekerjaan lama mereka tidak akan kembali, dan mencoba menemukan tempat dimana mereka bisa berguna.

Untuk memastikan masyarakat kita terus bergerak maju, kita memiliki sebuah tantangan generasi: tak hanya menciptakan lapangan pekerjaan baru, tapi juga menciptakan kesadaran baru akan tujuan.

Saya ingat malam ketika saya meluncurkan Facebook dari kamar kecil asrama di Kirkland House. Saya pergi ke Noch's (Pinocchio's Pizza) bersama kawan saya, KX. Saya bilang kepadanya bahwa saya tertarik untuk menghubungkan komunitas Harvard, yang suatu saat akan menghubungkan seluruh dunia.

Kami tidak pernah berpikir orang yang akan melakukan itu adalah kami. Kami hanya anak kuliahan. Kami tak tahu apa-apa soal itu. Ada banyak perusahaan teknologi besar dengan sumberdaya melimpah. Saya mengasumsikan salah satu dari mereka mau melakukannya. Namun gagasan ini begitu terang benderang bagi kami -- bahwa setiap orang ingin terhubung. Sehingga kami terus bergerak maju, hari demi hari.

Saya tahu banyak dari anda yang punya kisah seperti ini. Sebuah gagasan mengubah dunia yang tampak begitu benderang yang anda harapkan dilakukan oleh orang lain. Tapi ternyata mereka tidak melakukannya. Anda lah yang melakukannya.

Tapi tidak cukup untuk punya tujuan sebatas pada diri anda sendiri. Anda juga harus menciptakan kesadaran akan tujuan itu bagi orang lain.

Yang saya alami begitu sulit. Apakah anda tahu bahwa saya tidak pernah mengharapkan bakal membangun sebuah perusahaan, namun menciptakan dampak. Dan seiring dengan bergabungnya makin banyak orang bersama kami, saya menerka soal apa yang juga mereka harapkan. Sehingga saya tak pernah menjelaskan soal apa yang saya harapkan untuk dibangun.

Beberapa tahun kemudian, beberapa perusahaan besar ingin membeli perusahaan kami. Saya tidak ingin menjualnya. Saya ingin mencari tahu apakah perusahaan kami bisa menghubungkan lebih banyak orang. Kami menciptakan versi pertama News Feed (aliran konten di FB), dan berpikir bila kami merilisnya maka News Feed dapat mengubah cara kita mempelajari dunia.

Hampir semua orang di Facebook ingin agar perusahaan kami dijual. Tanpa kesadaran akan tujuan yang lebih tinggi, menjual perusahaan adalah impian yang jadi nyata bagi startup. Gagasan ini sempat membuat perusahaan kami tercerai-berai. Setelah melalui perdebatan yang keras, seorang penasehat mengatakan bahwa bila saya tidak menjual Facebook, saya akan menyesalinya seumur hidup. Hubungan kami dalam perusahaan jadi memanas di tahun-tahun itu, setiap orang di tim manajemen memutuskan keluar.

Itu adalah masa-masa sulit saya memimpin Facebook. Saya mempercayai apa yang kami kerjakan, tapi saya merasa sendirian. Lebih buruk lagi, itu adalah kesalahan saya. Saya membayangkan bagaimana bila ternyata saya memang salah: seorang peniru, seorang anak berusia 22 tahun yang tak tahu bagaimana caranya dunia ini bekerja.

Hari ini, beberapa tahun kemudian, saya memahami bagaimana sesuatu bila tak memiliki kesadaran akan tujuan yang lebih besar. Sepenuhnya jadi hak kita untuk menciptakannya, karena itu kita bisa terus maju bersama-sama.

Hari ini saya ingin menyampaikan tiga cara menciptakan dunia dimana setiap orang memiliki kesadaran akan tujuan: dengan melaksanakan pekerjaan bermakna secara bersama-sama, mendefinisikan kembali kesetaraan sehingga setiap orang memiliki kebebasan untuk mencapai tujuan, dan membangun komunitas di seluruh dunia.

***

Pertama, mari bahas tentang pekerjaan yang bermakna besar.

Generasi kita harus menghadapi hilangnya 10 juta pekerjaan yang digantikan oleh otomatisasi seperti mobil dan truk otonom. Tapi kita memiliki potensi untuk melakukan lebih dari itu secara bersama-sama.

Setiap generasi memiliki definisinya masing-masing tentang apa itu pekerjaan. Lebih dari 300.000 orang bekerja untuk mengirimkan orang ke bulan -- termasuk si petugas kebersihan. Jutaan relawan melakukan imunisasi kepada anak-anak di seluruh dunia untuk melawan polio. Jutaan orang membangun bendungan Hoover Dam dan pekerjaan-pekerjaan besar lainnya.

Pekerjaan-pekerjaan tersebut tidak hanya memberikan tujuan bagi setiap orang yang melaksanakannya, namun juga keseluruhan bangsa untuk melakukan hal-hal besar.

Sekarang giliran kita untuk melakukan hal-hal besar. Saya tahu, mungkin anda berpikir: saya tidak tahu bagaimana cara membangun bendungan, atau mengajak jutaan orang terlibat pada sesuatu.

Tapi izinkan saya memberitahu anda sebuah rahasia: tak ada seorang pun yang tahu ketika mereka baru memulai. Gagasan tidak datang secara utuh. Gagasan hanya jadi terang dan jelas ketika anda melakukannya. Anda hanya harus memulainya.

Bila saya harus memahami segala aspek tentang bagaimana cara menghubungkan orang di masa-masa awal Facebook, maka saya tidak akan pernah mulai menciptakan Facebook.

Film dan kultur pop seringkali salah dalam hal ini. Gagasan tentang momen 'eureka!' adalah kebohongan yang berbahaya. Hal itu hanya akan membuat kita merasa canggung karena kita tak punya apa-apa. Gagasan tersebut menghalangi orang yang memiliki ide cemerlang untuk segera memulai. Oh, apakah anda tahu hal keliru lainnya tentang inovasi yang disampaikan oleh film? Tak ada seorang pun yang menulis rumus matematika di kaca jendela. Itu tidak terjadi. 

Bagus untuk menjadi idealis. Tapi bersiaplah untuk disalahpamahi. Siapapun yang mengerjakan sesuatu dengan visi besar akan disebut gila, bahkan ketika anda bisa membuktikan bahwa itu benar. Setiap orang yang sedang coba menyelesaikan masalah rumit akan dicaci karena dianggap tidak sepenuhnya memahami tantangan, meski mustahil untuk mengetahui semua hal di awal. Siapapun yang berinisiatif akan dikiritik karena dianggap bergerak terlalu cepat, karena akan selalu ada orang yang ingin membuat anda jadi lamban.

Pada masyarakat kita, kita seringkali tidak melakukan sesuatu karena kita takut berbuat kesalahan, sehingga kita abai bahwa kesalahan adalah bila kita tidak berbuat apapun pada hari ini. Kenyataannya adalah, apapun yang kita lakukan hari ini punya dampak persoalan di masa depan. Namun hal itu tak boleh menghalangi kita untuk memulai sesuatu.

Jadi, apa yang kita tunggu? Ini adalah masa bagi generasi kita untuk mendifinisikan kembali apa itu pekerjaan masyarakat. Bagaimana dengan menghentikan perubahan iklim sebelum kita menghancurkan planet ini dan melibatkan jutaan orang memproduksi dan memasang panel surya? Bagaimana dengan menyembuhkan semua penyakit dan meminta relawan melacak data kesehatan dan membagikan data genome mereka? Hari ini kita menghabiskan uang 50 kali lebih banyak untuk menyembuhkan orang sakit ketimbang menemukan pengobatan untuk mencegah penyakit. Hal ini tidak masuk akal. Kita mampu memperbaikinya. Bagaimana dengan memodernkan demokrasi sehingga setiap orang bisa memilih secara online, dan menpersonalisasikan pendidikan agar setiap orang bisa belajar?

Pencapaian-pencapaian ini berada dalam jangkauan kita. Mari kita wujudkan dalam berbagai cara yang mampu memberikan peran bagi setiap orang dalam masyarakat. Mari kita lakukan hal-hal besar, tak hanya demi menciptakan kemajuan, tapi untuk menciptakan tujuan.

***

Sehingga, mengerjakan pekerjaan dengan makna besar adalah hal pertama yang bisa kita lakukan untuk menciptakan dunia dimana setiap orang memiliki kesadaran akan tujuan.

Yang kedua adalah mendefinisikan ulang kesetaraan untuk memberikan kebebasan bagi setiap orang untuk mengejar tujuannya.

Orangtua kita memiliki pekerjaan yang stabil di sepanjang perjalanan karier mereka. Sekarang, kita semua adalah wirausahawan, baik menciptakan pekerjaan, menciptakan sesuatu, atau menjalankan sebuah peran. Itu semua adalah hal yang hebat. Kultur kewirausahaan kita adalah soal bagaimana kita bisa menciptakan kemajuan.

Kultur kewirausahaan berkembang ketika mudah untuk mencoba banyak gagasan baru. Facebook bukan hal pertama yang saya bangun. Saya pernah menciptakan game, sistem chat/obrolan, perangkat belajar, dan pemutar musik. Saya tidak sendirian. JK Rowling ditolak 12 kali sebelum menerbitkan Harry Potter. Bahkan Beyonce harus membuat ratusan lagu sebelum menciptakan lagu Halo. Semua kesuksesan besar ini datang dari kebebasan untuk gagal.

Tapi hari ini, kita mengalami level kesejahteraan yang tak seimbang yang menjadi derita semua orang. Ketika anda tidak memiliki kebebasan untuk mewujudkan ide anda menjadi sebuah kewirausahaan yang bersejarah, kita semua kalah. Saat ini masyarakat kita memiliki begitu banyak standar keberhasilan yang sangat berlebihan, sehingga tidak mudah bagi semua orang untuk mengambil kesempatan.

Mari kita akui saja. Ada yang salah dengan sistem kita ketika saya, seorang mahasiswa DO dan bisa membangun sebuah perusahaan miliaran dolar, sementara jutaan mahasiswa tidak bisa membayar pinjaman biaya pendidikan. Apalagi memulai bisnisnya sendiri.

Saya kenal dengan banyak wirausahawan, dan saya tidak kenal satu orang pun yang menyerah saat memulai usaha hanya karena mereka tak punya cukup uang. Tapi saya kenal dengan banyak orang yang tidak mengejar impian karena mereka tak memiliki sandaran ketika kelak mereka gagal.

Kita tahu bahwa kita tidak sukses hanya karena punya ide bagus atau bekerja keras. Kita sukses juga karena kita beruntung. Kalau dulu saya harus mencari uang untuk menafkahi keluarga alih-alih punya waktu untuk menulis program, bila saya tidak tahu bahwa saya akan baik-baik saja bila Facebook tidak berhasil, saya tidak akan berdiri di sini hari ini. Kalau kita mau akui, kita sadar seberapa beruntungnya diri kita.

Setiap generasi memperluas definisi akan kesetaraan. Generasi sebelum kita berjuang untuk hak memilih dan hak sipil. Mereka menciptakan New Deal (program jaminan sosial di AS) dan Great Society (program anti rasial dan anti kemiskinan di AS). Sekarang giliran kita untuk mendefinisikan kontrak sosial baru bagi generasi kita.

Kita mesti menciptakan masyarakat yang mengukur kemajuan tak hanya berdasarkan metrik ekonomi seperti PDB, tapi berapa banyak dari kita memiliki peran yang bermakna. Kita mesti mengeksplorasi gagasan seperti universal basic income (jaminan pendapatan dasar) demi memberikan sandaran bagi setiap orang untuk mencoba hal-hal baru. Kita akan berganti pekerjaan berkali-kali, sehingga kita perlu jaminan sosial untuk anak yang terjangkau dan jaminan kesehatan yang tak hanya bergantung ke satu perusahaan. Kita akan melakukan kesalahan demi kesalahan, sehingga kita membutuhkan masyarakat yang tidak mengkerangkeng dan menstigma kita. Dan seiring dengan teknologi yang terus berubah, kita perlu masyarakat yang lebih berfokus pada pendidikan yang berkelanjutan di sepanjang hidup kita.

Dan ya, memberikan kebebasan bagi setiap orang untuk mengejar impiannya tidaklah gratis. Orang seperti saya harus membayarnya. Anda juga mesti melakukannya.

Karena itu Priscilla dan saya memulai Chan Zuckerber Initiative dan menyerahkan kesejahteraan kami untuk mempromosikan kesempatan akan kesetaraan. Ini adalah nilai dalam generasi kita. Tak ada alasan untuk mempertanyakan mengapa kami melakukan ini. Satu-satunya pertanyaan adalah kapan.

Millenial telah menjadi salah satu generasi paling dermawan dalam sejarah. Dalam satu tahun, tiga dari empat millenial di AS berdonasi, dan tujuh dari sepuluh menggalang donasi sosial.

Tapi ini bukan semata-mata soal uang. Anda juga bisa memberikan waktu anda. Anda bisa meluangkan satu-dua jam dalam seminggu -- waktu yang dibutuhkan untuk membantu seseorang untuk mencapai potensi mereka.

Mungkin anda berpikir itu adalah waktu yang banyak. Dulu saya pikir juga begitu. Ketika Priscilla lulus dari Harvard ia bekerja sebagai guru. Dan sebelum dia menjalankan pekerjaan sebagai pengajar bersama saya, ia sampaikan bahwa saya perlu mengajar sebuah kelas. Saya protes: "Saya sibuk. Saya sedang menjalankan sebuah perusahaan." Namun ia memaksa. Sehingga saya mengajar sebuah program pendidikan kewirausahaan di sebuah SMP pada komunitas lokal Boys and Girls Club.

Saya mengajarkan mereka pelajaran tentang pengembangan produk dan pemasaran. Dan mereka mengajarkan kepada saya bagaimana rasanya diincar karena ras dan rasanya memiliki anggota keluarga yang berada di dalam penjara. Saya berbagi kisah ketika dulu saya masih sekolah, dan mereka berbagi harapan suatu saat bisa berkuliah juga seperti saya. Sepanjang lima tahun, saya makan malam dengan anak-anak ini setiap bulan. Salah satu dari mereka menghadiahkan saya dan Priscilla pemandian bayi pertama kami. Dan tahun depan mereka akan kuliah. Setiap orang dari mereka. Yang pertama di keluarga mereka.

Kita semua bisa memberi pertolongan kepada orang lain. Mari kita memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk mengejar tujuan mereka --- tidak hanya karena itu adalah hal yang benar, tapi karena ketika lebih banyak orang yang bisa mengubah impian mereka menjadi sesuatu yang besar, kita semua akan hidup lebih baik karenanya.

***

Tujuan tak semata-mata datang dari pekerjaan. Cara ketiga adalah kita bisa menciptakan kesadaran akan tujuan bagi setiap orang dengan membangun komunitas. Ketika generasi kita menyebut 'semua orang', itu artinya semua orang di dunia.

Mari angkat tangan: berapa banyak dari anda yang berasal dari negara lain? Sekarang, berapa banyak dari anda yang berteman dengan orang-orang ini? Begitulah. Kita tumbuh dalam keterhubungan.

Dalam sebuah survei kepada para millenial di seluruh dunia soal apa yang menentukan sebuah identitas, jawaban paling banyak bukanlah kewarganegaraan, agama, atau etnis, namun 'warga negara dunia'. Ini benar-benar sesuatu yang besar.

Setiap generasi memperluas lingkaran orang-orang yang kita sebut sebagai 'bagian dari kita'. Untuk saat ini, hal tersebut mencakup keseluruhan dunia.

Kita memahami bahwa prasasti besar dalam sejarah manusia tercipta ketika orang dalam jumlah banyak berkumpul -- mulai dari suku hingga bangsa -- untuk mencapai sesuatu yang tak bisa dikerjakan sendirian.

Kesempatan terbesar kita saat ini adalah globalisme -- kita bisa menjadi generasi yang mengakhiri kemiskinan dan penyakit. Tantangan terbesar kita memerlukan respon global pula -- tak ada negara yang bisa melawan perubahan iklim sendirian atau mencegah penyebaran penyakit seorang diri. Kemajuan saat ini memerlukan kebersamaan yang tak hanya dalam lingkup kota atau negara, tapi juga komunitas global.

Namun kita tengah hidup dalam masa yang tak stabil. Begitu banyak orang yang tertinggal oleh globalisasi di seluruh dunia. Sulit untuk memedulikan orang yang berada di tempat lain bila kita sendiri tidak merasa nyaman dengan hidup kita di rumah sendiri. Ada dorongan untuk memprioritaskan ke dalam lebih dulu.

Inilah adalah pergulatan masa kita. Kekuatan kebebasan, keterbukaan, dan komunitas global melawan kekuataan otoriter, isolasi, dan nasionalisme. Kekuataan akan aliran pengetahuan, perdagangan, dan imigrasi, melawan mereka yang ingin memperlambatnya. Ini bukanlah peperangan antar negara, namun pertempuran gagasan. Ada begitu banyak orang di setiap negara yang mendukung keterhubungan global, dan ada pula orang-orang yang melawannya.

Hal ini tak bisa diputuskan semata-mata oleh PBB. Ia terjadi di tingkat lokal, ketika kita merasa kesadaran akan tujuan dan stabilitas hidup kita jadi sesuatu untuk mulai memedulikan orang lain. Cara terbaik untuk melakukannya adalah mulai membangun komunitas lokal saat ini.

Kita semua dapat menuai makna dari komunitas kita. Terlepas apakah komunitas kita adalah pertetanggaan, tim olahraga, gereja, atau kelompok acapella, mereka memberikan kita kesadaran bahwa kita adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar. Bahwa kita tidak sendiri; mereka memberikan kita kekuatan untuk memperluas horison.

Itulah mengapa hal ini sangat memukul dalam beberapa dekade belakangan, menurunnya jumlah anggota dalam berbagai kelompok hingga tertinggal seperempatnya saja. Mereka adalah orang-orang yang perlu menemukan tujuan di tempat lain.

Tapi kita bisa membangun kembali komunitas kita dan memulai yang baru karena banyak dari anda sudah ada di dalamnya.

Saya bertemu Agnes Igoye, yang lulus hari ini. Dimana kamu, Agnes? (berdiri). Ia menghabiskan masa kanak-kanaknya hidup di zona konflik dan perdagangan manusia di Uganda. Dan sekarang ia melatih ribuan aparat penegak hukum untuk menjaga komunitas tetap aman.

Saya bertemu Kayla Oakley dan Niha Jain, yang juga lulus hari ini. Mohon kalian berdua berdiri. Kayla dan Niha memulai sebuah lembaga non-profit yang menghubungkan orang-orang berpenyakit kronis dengan orang lain di komunitas untuk membantu mereka.

Saya bertemu dengan David Razu Aznar, ia lulus dari Kennedy School (sebuah kampus di Harvard) hari ini. David, mohon berdiri. Ia adalah mantan konselor kota yang sukses memimpin perlawanan untuk mewujudkan Mexico City sebagai kota Latin Amerika pertama yang mengizinkan kesetaraan dalam pernikahan -- bahkan sebelum San Fransisco.

Inilah kisah saya. Seorang mahasiswa di dalam kamar asramanya, menghubungkan satu komunitas pada satu waktu, dan terus melanjutkannya hingga suatu hari berhasil menghubungkan seluruh dunia.

Perubahan dimulai di tingkat lokal. Bahkan globalisasi pun bermula dari kecil -- dengan orang-orang seperti kita. Di generasi kita, perjuangan untuk terhubung lebih banyak orang, untuk mencapai kesempatan terbesar, bergantung pada hal ini: kemampuan anda membangun komunitas dan menciptakan dunia dimana setiap orang memiliki kesadaran akan tujuan.

***

Angkatan 2017, anda lulus ke dunia yang membutuhkan tujuan. Hal itu tergantung anda untuk menciptakannya.

Sekarang, anda mungkin bertanya: dapatkah saya melakukannya?

Ingatkah anda cerita ketika saya mengajar kelas Boys dan Girls Club? Suatu hari seusai kelas saya berbincang kepada mereka tentang kuliah. Salah seorang dari murid saya yang cemerlang mengangkat tangan. Ia bilang ia tak begitu yakin karena ia belum terdaftar dalam administrasi publik. Ia tidak tahu apakah orang-orang akan mengizinkannya berkuliah.

Tahun kemarin saya mengajaknya makan siang pada hari ulang tahunnya. Saya ingin memberikan kado buatnya, jadi saya bertanya kepadanya. Ia kemudian mulai bicara tentang para mahasiswa yang sedang berjuang. Lalu ia mengatakan: "Aku benar-benar ingin sebuah buku tentang keadilan sosial."

Saya benar-benar terkejut. Ia adalah seorang anak muda yang punya alasan untuk sinis. Ia tak tahu bahwa negara yang ia sebut sebagai tanah air --- satu-satunya negara yang ia kenal --- meruntuhkan impiannya untuk berkuliah. Tapi ia tak mengasihani diri sendiri. Bahkan ia tak memikirkan diri sendiri. Ia memiliki kesadaran yang lebih besar akan tujuan. Dan ia akan mengajak serta banyak orang berjalan bersamanya.

Hal tersebut menyampaikan tentang situasi saat ini. Saya tak bisa menyebut namanya karena saya tak ingin dia mendapat risiko. Namun bila seorang anak SMA yang tak tahu seperti apa masa depan namun tetap ingin menjalankan peran untuk membuat dunia lebih baik, kita berutang kepada dunia untuk melaksanakan peran kita. (Mark menahan tangis dan suaranya bergetar) 

Sebelum anda berjalan keluar dari gerbang Harvard untuk terakhir kalinya, kita duduk di depan Gereja Memorial. Saya teringat akan sebuah doa, Mi Shebeirach, yang saya ucapkan setiap saat ketika menghadapi tantangan. Yang saya nyanyikan kepada putri saya sembari memikirkan tentang masa depannya, sambil menidurkannya di buaian. Doa itu berbunyi: 

"Semoga sumber kekuatan yang memberkahi setiap orang, membantu kami menemukan keberanian untuk membuat hidup kami sebagai anugerah."

Saya harap anda menemukan keberanian untuk membuat hidup anda sebagai sebuah anugerah.

Selamat, angkatan 2017! Semoga sukses di luar sana.

HARVARD, 26 MEI 2017

Koepoe2

l-hal yang belum terjadi akan selalu menjadi rahasia bagi manusia, yang tidak seorangpun bisa memastikannya. Pilkada DKI yang belum terjadi, adalah sebuah rahasia. Faktor yang membuat seorang calon gubernur DKI menjadi menang atau kalah, tampak sebagai hal yang random. Namun bisa dipelajari alur keteraturannya setelah usai pilkada.

Seorang anak muda yang selesai kuliah di sebuah fakultas dan tengah mencari kerja, ada sangat banyak faktor yang mempengaruhi diterima atau ditolak untuk bekerja di suatu instansi. Faktor-faktor itu tampak sebagai hal yang random. Bahwa nantinya ternyata ia bekerja sesuai dengan spesialisasi fakultasnya; atau berbeda sama sekali dengan ilmu yang ditekuninya, pada awalnya tampak sebagai hal yang random.

Seorang pemuda lajang yang tengah berproses mendapatkan pasangan hidup, ada terlalu banyak faktor random yang tidak bisa diketahui dengan pasti, siapakah yang akan menjadi jodohnya. Faktor apakah yang bisa membuat dirinya berjodoh atau tidak berjodoh dengan seseorang. Usaha apakah yang bisa membuat dirinya bertemu jodoh. Itu semua tampak sebagai hal yang rumit dan random.

Kadang sebuah SMS atau telpon nyasar bisa mengubah kehidupan seseorang. Sebuah ketidaksengajaan yang dilakukan seseorang bisa saja mengubah hidupnya di kemudian hari. Suatu ajakan iseng dari teman bisa membuat seseorang berubah nasib. Sebuah pertemuan di bus atau kereta api bisa mengubah hidup seseorang.

Di mata manusia, itu semua tampak random. Di sisi Allah, semua serba teratur mengikuti kehendakNya yang Maha Agung.

Memasang Puzzle yang Random

Saya ingat kisah seorang senior saya. Suatu ketika ia melihat ada permen karet menempel di sebuah kursi di ruang tunggu bandara. Saat seseorang lelaki tampak akan menduduki kursi itu, dengan refleks ia meminta kepada lelaki tersebut agar tidak mendudukinya.

Ia segera mengeluarkan tisu dari saku bajunya, dan digunakan untuk membersihkan sisa permen karet yang menempel di kursi. Entah siapa yang membuang sisa permen karet dengan sembarangan hingga menempel di kursi. Beberapa tisu ia gunakan hingga bersih sisa permen karet tersebut.

Setelah kursi bersih, senior ini mempersilakan lelaki tersebut untuk duduk. Peristiwa "tidak sengaja" ini  berbuntut panjang. Mereka berdua segera berkenalan dan mengobrol akrab. Berbagai hal mereka bincangkan sambil menunggu proses boarding pesawat.

Ternyata lelaki tersebut adalah salah seorang pemilik perusahaan multinasional yang tengah mencari direktur utama untuk perusahaannya. Tidak dinyana, ia langsung meminta senior ini untuk datang ke kantornya guna melakukan wawancara.

Singkat cerita, akhirnya senior ini diterima dan dipercaya untuk memimpin sebuah perusahaan multinasional. Tidak pernah terbayang dalam hidupnya, bahwa ia akan menduduki jabatan istimewa itu. Gerakan reflek membersihkan sisa permen karet di kursi bandara yang dia lakukan, kurang lebih setara dengan kepakan sayap kupu-kupu. Dampaknya sangat fantastis. Mengubah total kehidupan masa depannya.

Sebegitu random semua kejadian dalam kehidupan menurut pandangan manusia, maka usaha untuk mencapai atau mendapatkan sesuatu pada dasarnya seperti memasang puzzle yang bentuknya random. Manusia hanya bisa merencanakan dan melakukan hal terbaik untuk mendapatkan cita-cita dan keinginannya. Hanya Allah yang bisa memberikan hasil akhirnya.

Untuk itu, sesungguhnya yang diperlukan adalah usaha untuk terus mengepakkan sayap kupu-kupu ke arah yang positif. Bahkan kita juga bisa melakukan sejumlah usaha untuk orang lain guna mengubah kehidupannya. Hanya dengan satu kepakan sayap kupu-kupu, kita bisa ikut mengubah kehidupan orang lain. Bahkan dampaknya bisa sangat dahsyat dibandingkan dengan besaran "usaha" yang dilakukan manusia.

Sebuah pertemuan makan malam yang kita siapkan di suatu restoran, ternyata bisa mempertemukan beberapa orang yang akhirnya mendapatkan titik interaksi yang bisa ditindaklanjuti. Sebagian menemukan kesepakatan kerja sama bisnis. Sebagian menemukan kecocokan minat dan hobi atau organisasi. Bahkan ada yang bertemu jodoh dalam pertemuan makan malam tersebut.

Luar biasa bukan? Membuat acara makan malam bersama itu tidak sulit. Itu hal yang mudah saja di zaman kita sekarang. Usaha yang dilakukan untuk mengundang dan mempersiapkan jamuan makan malam juga simpel. Setara satu atau beberapa kepakan sayap kupu-kupu.

Sebuah pengajian yang kita gelar di rumah kita bisa jadi membawa pengaruh mengubah kehidupan seseorang dalam jangka waktu yang panjang. Pengajian itu berlangsung sederhana saja, ada tausiyah dan didengarkan oleh jama'ah yang datang. Bisa jadi ada seseorang yang terinspirasi dan termotivasi melakukan sesuatu kebaikan setelah mendengar tausiyah, hingga akhirnya kehidupannya berubah menjadi lebih baik.

Menyelenggarakan pengajian di rumah kita, adalah hal yang sangat mudah kita laksanakan. Tidak ada kesulitan yang berarti. Mungkin tingkat kesulitannya setara dengan kepakan sayap kupu-kupu. Tapi lihatlah, betapa dahsyat dampak yang mungkin didapatkan.

Teruslah Mengepakkan Sayap Kebaikan

Kita tidak pernah tahu kepakan mana yang akan mampu mengubah hidup kita dan hidup orang lain. Saya memahami arahan Nabi Saw agar kita memperbanyak silaturahim, bisa dijelaskan dalam format ini. Melakukan silaturahim itu mudah dan sederhana. Namun ada banyak kemanfaatan yang bisa didapatkan darinya.

Bisa jadi karena suatu silaturahim, seseorang mendapat proyek pekerjaan yang bernilai sangat besar. Bisa jadi karena suatu silaturahim, seseorang mendapatkan peluang beasiswa ke luar negeri. Ada juga seseorang yang akhirnya dibangunkan gedung pendidikan yang megah dan komplit, setelah silaturahim.

Usaha silaturahim itu mungkin setara dengan satu kepakan sayap kupu-kupu. Namun dampaknya bisa sangat dahsyat mengubah hidup seseorang. Demikian pula arahan Nabi saw agar kita selalu berbuat baik kepada orang lain. Semua perbuatan baik kita adalah untuk Allah dan karena Allah. Bukan untuk maksud yang sifatnya kepentingan sementara saja. Namun dengan banyaknya perbuatan baik inilah Allah akan memberikan balasan kebaikan pula bagi kita.

Hal jaza-ul ihsan illal ihsan, demikian Allah mengajarkan kepada kita. Terus saja mengepakkan sayap-sayap kebaikan, pasti Allah akan membalas pula dengan kebaikan. Tidak pernah ada yang sia-sia dari semua kepakan sayap kebaikan kita, karena Allah Maha Menepati janjiNya.

Usaha mengepakkan sayap ini justru karena terbatasnya pengetahuan kita tentang apa yang akan terjadi dalam kehidupan manusia. Yang bisa kita lakukan adalah terus berusaha. Terus bergerak, terus berkarya, terus bekerja hingga akhir usia. Karena kita tidak pernah tahu, lewat kepakan sayap yang mana Allah akan memberikan surga kepada kita.

Jangan berhenti mengepakkan sayap kebaikanmu. Karena kamu tidak pernah tahu lewat kepakan sayap yang mana Allah memberikan jodoh kepadamu. Kamu tidak pernah tahu lewat kepakan sayap yang mana Allah memberikan jalan rejeki kepadamu. Kamu tidak pernah tahu lewat kepakan sayap yang mana Allah memberikan solusi atas masalah hidupmu. 

Maka terus kepakkan sayap kebaikanmu. Jangan bosan mengepakkan sayapmu. Karena di situlah sesungguhnya esensi kehidupanmu.

๐Ÿ’
Perjalanan Shinkanzen, Hakata - Shin Yokohama, 24 September 2016

Sumber Data :
Jemy V. Confido, The Butterfly Effect, dalam :lionmagz.net

Berpikir pisitif

Boleh jadi sudah pernah membaca,  sekarang dibaca lagi pelan-pelan, dalem banget..

Baca pelan2
ุฃุนุฌุจุชู†ูŠ 
Kagum Banget..

▁▂▃▄▅๐ŸŒน๐Ÿ’”๐ŸŒน▅▄▃▂▁ 

ู…ู† ุงู„ุทุจูŠุนูŠ ุฃู† ุชุฑู‰ ุงู„ุณููŠู†ุฉ ููŠ ุงู„ู…ุงุก ู„ูƒู† ู…ู† ุงู„ุฎุทุฑ ุฃู† ุชุฑู‰ ุงู„ู…ุงุก ููŠ ุงู„ุณููŠู†ุฉ ููƒู† ุฃู†ุช ููŠ ู‚ู„ุจ ุงู„ุฏู†ูŠุง ูˆู„ุง ุชุฌุนู„ ุงู„ุฏู†ูŠุง ููŠ ู‚ู„ุจูƒ .       

adalah hal biasa jika kau melihat perahu di atas air , namun bahaya bila melihat air dalam perahu. Maka engkau boleh berada dihati dunia tapi jangan kau tempatkan dia dalam hatimu.                               

▁▂▃▄▅๐ŸŒน๐Ÿ’”๐ŸŒน▅▄▃▂▁

 ุฅู† ุฎุณِุฑุช ุดูŠุฆًุง ู„ู… ุชุชูˆู‚ุน ูŠูˆู…ًุง ุฃู† ุชุฎุณุฑู‡ ، ูุฅู† ุงู„ู„ู‡ ุณูŠุฑุฒู‚ูƒ ุดูŠุฆًุง ู„ู… ุชุชูˆู‚ุน ูŠูˆู…ًุง ุฃู† ุชู…ู„ูƒู‡ . 

Jika kau pernah merugi sesuatu yang tidak pernah kau sangka suatu hari, maka sesungguhnya Allah akan memberimu rizki suatu hari yang tidak pernah kau kira akan memilikinya

▁▂▃▄▅๐ŸŒน๐Ÿ’”๐ŸŒน▅▄▃▂▁

 ุชูุงุกู„ ุนู†ุฏู…ุง ุชุตุนุจ ุนู„ูŠูƒ ุงู„ุฃู…ูˆุฑ ، ูุฅู† ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ุฃู‚ุณู… ู…ุฑุชูŠู† ูุฅู†ّ ู…ุน ุงู„ุนُุณุฑ ูŠُุณุฑุง ، ุฅู†ّ ู…ุน ุงู„ุนุณุฑ ูŠุณุฑุง .

Optimislah saat segala urusan terasa sulit bagimu, karena Allah telah bersumpah dua kali "sesungguhnya sebuah kesulitan bersama kemudahan, sesungguhnya sebuah kesulitan bersama kemudahan"

▁▂▃▄▅๐ŸŒน๐Ÿ’”๐ŸŒน▅▄▃▂▁

 ุงู„ุญูŠุงุฉ ุณุฃู„ุช ุงู„ู…ูˆุช :
ู„ู…ุขุฐุง ุงู„ุจุดุฑ ูŠุญุจูˆู†ู†ูŠ ูˆูŠูƒุฑู‡ูˆู†ูƒ ؟
ุฃุฌุงุจ ุงู„ู…ูˆุช : ๏ปทู†ูƒ ูƒุฐุจุฉ ุฌู…ูŠู„ุฉ ูˆุฃู†ุง ุญู‚ูŠู‚ุฉ ู…ุคู„ู…ุฉ

Kehidupan bertanya kepada kematian: 
mengapa manusia mencintaiku dan membencimu?
maka maut menjawab: "karena kau adalah kebohongan yang indah, sedangkan aku adalah kenyataan yang menyakitkan"

▁▂▃▄▅๐ŸŒน๐Ÿ’”๐ŸŒน▅▄▃▂▁

 ู„ุง ู†ุนู„ู… ุจุนุฏ ุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ู…ุง ุงู„ุฐูŠ ุณูŠุฏุฎู„ู†ุง ุงู„ุฌู†ุฉ ؟؟ 
ุฃู‡ูŠ ุฑูƒุนุฉ ، ุฃูˆ ุตุฏู‚ุฉ ، ุฃูˆ ุณู‚ูŠุง ู…ุงุก ، ุฃูˆ ุญุงุฌุฉ ู…ุคู…ู† ู‚ุถูŠู†ุงู‡ุง ، ุฃูˆ ุฏุนูˆุฉ ، ุฃูˆ ุฐูƒุฑ !!!!
ูุงุนู…ู„ ูˆู„ุง ุชุณุชุตุบุฑ !!!!!!

kita tidak tahu setelah Allah merahmati kita, apalagi yang bisa membuat kita masuk surga??
apakah itu ruku', atau sedekah, atau air yang kita berikan, atau kebutuhan orang beriman yang kita tunaikan, atau doa, ataukah dzikir kita??
maka beramal lah dan jangan menyepelekan !

▁▂▃▄▅๐ŸŒน๐Ÿ’”๐ŸŒน▅▄▃▂▁

 ุถุน ู‚ู„ูŠู„ุงً ู…ู† ุงู„ุนุงุทูุฉ ุนู„ู‰ ุนู‚ู„ูƒ ุญุชู‰ ูŠู„ูŠู†
  ูˆุถุน ู‚ู„ูŠู„ุงً ู…ู† ุงู„ุนู‚ู„ ุนู„ู‰ ู‚ู„ุจูƒ ูƒูŠ ูŠุณุชู‚ูŠู… .

letakkan sedikit perasaan pada akalmu agar dia lembut
dan letakkan sedikit akal pada perasaanmu agar dia lurus

▁▂▃▄▅๐ŸŒน๐Ÿ’”๐ŸŒน▅▄▃▂▁

ุชุนุฌุจู†ูŠ ุงู„ู‚ู„ูˆุจ ุงู„ุชูŠ ุชุณุชู‚ุจู„ ุงู„ุฃู„ู… ุจุตู…ุช ูˆ ุชุจุฑุฑ ุฃุฎุทุงุก ุงู„ุขุฎุฑูŠู† ุจุญุณู† ู†ูŠู‡ .

aku takjub kepada hati yang menerima kesakitan dengan diam, dan menilai kesalahan orang lain dengan niat yang baik

▁▂▃▄▅๐ŸŒน๐Ÿ’”๐ŸŒน▅▄▃▂▁

 ุนู†ุฏู…ุง ุชุธู† ุจุฃู† ุจุนุฏ ุงู„ุดู‚ุงุก ุณุนุงุฏู‡ ، ูˆุจุนุฏ ุฏู…ูˆุนูƒ ุฅุจุชุณุงู…ุฉ ูู‚ุฏ ุฃุฏูŠุช ุนุจุงุฏุฉ ุนุธูŠู…ู‡ ุฃู„ุง ูˆู‡ูŠ ุญุณู† ุงู„ุธู† ุจุงู„ู„ู‡

ketika kau meyakini bahwa setelah kesengsaraan adalah sebuah kebahagiaan dan setelah air mata yang mengalir adalah senyuman, maka sesunggunhnya kau telah melaksanakan ibadah yang amat agung yaitu berprasangka baik kepada Allah

▁▂▃▄▅๐ŸŒน๐Ÿ’”๐ŸŒน▅▄▃▂▁

 ุฅุฐุง ุฃุชุนุจูƒ ุฃู„ู… ุงู„ุฏู†ูŠุง ูู„ุง ุชุญุฒู† .. ูุฑุจู…ุง ุฃุดุชุงู‚ ุงู„ู„ู‡ ู„ุณู…ุงุน ุตูˆุชูƒ ูˆุฃู†ุช ุชุฏุนูˆู‡ .. ู„ุง ุชู†ุชุธุฑ ุงู„ุณุนุงุฏุฉ ุญุชู‰ ุชุจุชุณู… .. ูˆู„ูƒู† ุงุจุชุณู… ุญุชู‰ ุชูƒูˆู† ุณุนูŠุฏ .. ู„ู…ุงุฐุง ุชุทูŠู„ ุงู„ุชููƒูŠุฑ ูˆุงู„ู„ู‡ ูˆู„ูŠ ุงู„ุชุฏุจูŠุฑ .. ูˆู„ู…ุงุฐุง ุงู„ู‚ู„ู‚ ู…ู† ุงู„ู…ุฌู‡ูˆู„ ูˆูƒู„ ุดูŠุก ุนู†ุฏ ุงู„ู„ู‡ ู…ุนู„ูˆู… .. ู„ุฐู„ูƒ ุฅุทู…ุฆู† ูุฃู†ุช ููŠ ุนูŠู† ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุญููŠุธ .. ูˆู‚ู„ ุจู‚ู„ุจูƒ ู‚ุจู„ ู„ุณุงู†ูƒ « ููˆุถุช ุฃู…ุฑูŠ ุฅู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ » ุทูŠุจ ุงู„ู„ู‡ ุฃูŠุงู…ูƒู… ุจุฐูƒุฑู‡

jika sakitnya dunia membuatmu lelah maka janganlah bersedih......... barangkali Allah ingin mendengar suaramu dalam doamu........dan jangan kau tunggu kebahagiaan untuk tersenyum........namun tersenyumlah sehingga kau bahagia.........mengapa kau berpikir banyak sedangkan Allah adalah yang maha Mengatur.......mengapa gundah akan sesuatu yang tidak kita ketahui sedangkan segal sesuatu Allah sudah tahu........oleh karena itu tenanglah karena engkau selalu berada pada pengawasan Allah yang maha Menjaga......dan ucapkan dengan hatimu debelum dengan lisanmu...........aku serahkan segala urusanku kepada Allah

▁▂▃▄▅๐ŸŒน๐Ÿ’”๐ŸŒน▅▄▃▂▁: ูƒู„ุงู… ุฌู…ูŠู„ ๐Ÿ’ฏ%๐Ÿ’ฏ

ุฅุฐุง ู„ู… ุชุนุฑู ุนู†ูˆุงู† ุฑุฒู‚ูƒ.. ูู„ุง ุชุฎู.. ู„ุฃู† ุฑุฒู‚ูƒ ูŠุนุฑู ุนู†ูˆุงู†ูƒ.. ูุฅุฐุง ู„ู… ุชุตู„ ุฅู„ูŠู‡.. ูู‡ูˆ ุญุชู…ุง ุณูŠุตู„ ุฅู„ูŠูƒ.

jika kau tidak tahu alamat rizkimu ...... janganlah takut......karena  rizki llah tahu dimana alamatmu....jika kau tidak bisa sampai kepadanya......niscaya dia akan sampai kepadamu...

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
ูƒู„ุงู… ุฌู…ูŠู„ ๐Ÿ’ฏ%๐Ÿ’ฏ
ุฅุฐุง ู‚ุงุจู„ู†ุง ุงู„ุฅุณุงุกุฉ ุจุงู„ุฅุณุงุกุฉ.. ูู…ุชู‰ ุณุชู†ุชู‡ูŠ ุงู„ุฅุณุงุกุฉ؟!
ู‚ุงู„ ุชุนุงู„ู‰: "ูู…ู† ุนูุง ูˆุฃุตู„ุญ ูุฃุฌุฑู‡ ุนู„ู‰ ุงู„ู„ู‡"

jika kita membalas keburukan dengan keburukan maka kapan keburukan ini akan berakhir?!
Allah berfirman "dan barangsiapa yang memaafkan dan memperbaiki maka pahalanya ada di sisi Allah".

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
ูƒู„ุงู… ุฌู…ูŠู„ ๐Ÿ’ฏ%๐Ÿ’ฏ
ุนู†ุฏู…ุง ู†ุชุฃุฎุฑ ุนู† ุงู„ุฏูˆุงู… ู†ุฏุฎู„ ุจุฑุฃุณ ู…ู†ูƒูˆุณ ูˆูƒู„ุงู… ู…ู‡ู…ูˆุณ ุญูŠุงุก ู…ู† ุงู„ู…ุฏูŠุฑ.. ูู‡ู„ ู†ุดุนุฑ ุจู†ูุณ ู‡ุฐุง ุงู„ุดุนูˆุฑ ุนู†ุฏู…ุง ู†ุชุฃุฎุฑ ููŠ ุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆู†ู‚ู ุจูŠู† ูŠุฏูŠ ุงู„ู„ู‡؟!

ketika kita telat masuk kerja, kita masuk dengan kepala tertunduk dan suara yang lesu karena malu kepada direktur.....maka apakah kau merasakan hal yang sama saat kau terlambat dalam sholat dan berdiri di hadapan Allah ?!

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
ูƒู„ุงู… ุฌู…ูŠู„ ๐Ÿ’ฏ%๐Ÿ’ฏ
ู„ุงุชุญุณุฏ ุฃุญุฏุง ุจู†ุนู…ุฉ ูุฃู†ุช ู„ุงุชุนู„ู… ู…ุงุฐุง ุฃุฎุฐ ุงู„ู„ู‡ ู…ู†ู‡.. ูˆู„ุงุชุญุฒู† ุจู…ุตูŠุจุฉ ูุฃู†ุช ู„ุงุชุนู„ู… ู…ุงุฐุง ุณูŠุนุทูŠูƒ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ุง "ุฅู†ู…ุง ูŠูˆูู‰ ุงู„ุตุงุจุฑูˆู† ุฃุฌุฑู‡ู… ุจุบูŠุฑ ุญุณุงุจ"

jangan kau iri kepada seorangpun karena sebuah nikmat, karena kau tidak tahu apa yang telah Allah ambil darinya...... dan janganlah bersedih karena sebuah musibah, karena kau tidak tahu apa yang akan Allah hadiahkan untukmu......... Allah berfirman "sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang diberikan pahala tanpa dikira kira"

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
ูƒู„ุงู… ุฌู…ูŠู„ ๐Ÿ’ฏ%๐Ÿ’ฏ
ุญูƒู…ุชูŠู† ู…ู† ุฃุฑูˆุน ู…ุง ูˆุตู„ู†ูŠ ุงู„ูŠูˆู… :
ุญูƒู…ุฉ ูŠุงุจุงู†ูŠุฉُِ :
ู„ูŠุณ ูƒู„ ุณู‚ูˆุท ู†ู‡ุงูŠุฉ  ูุณู‚ูˆุท ุงู„ู…ุทุฑ ุฃุฌู…ู„ ุจุฏุงูŠุฉُ

pelajaran dari Jepang: bukan semua kejatuhan adalah sebuah akhir, karena turunnya hujan adalah adalah awal yang paling indah

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
ูƒู„ุงู… ุฌู…ูŠู„ ๐Ÿ’ฏ%๐Ÿ’ฏ
ูŠู‚ูˆู„ ุญูƒูŠู… ูŠูˆู†ุงู†ูŠ:
ูƒู†ุช ุงุจูƒูŠ ู„ุฃู†ู†ูŠ ุฃู…ุดูŠ ุจุฏูˆู† ุญุฐุงุก 
ูˆู„ูƒู†ู†ูŠ ุชูˆู‚ูุช ุนَู†َ ุงู„ุจูƒุงุก ุนู†ุฏู…ุง ุฑุฃูŠุช ุฑุฌู„ุงََ ุจู„ุง ู‚ุฏู…ูŠู†..
ุฏุงุฆู…ุง ุงู„ุญู…ุฏู„ู„ู‡ ุนู„ู‰َ ูƒู„ ุญุงู„ ''

dahulu aku menangis karena aku berjalan tanpa alas kaki.... namun akhirnya aku berhenti menangis saat aku melihat lelaki tanpa kedua kakinya......maka selalu ucapkanlah alhamdulillah pada setiap keadaan (Alhamdulillaah alla kulli haal)

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
ูƒู„ุงู… ุฌู…ูŠู„ ๐Ÿ’ฏ %๐Ÿ’ฏ
ูŠูˆู…ุงً ู…ุง ุณุชูƒุชุดู:
"ุฃู† ุญุฒู†ูƒ ุญู…ุงูƒ ู…ู† ุงู„ู†ุงุฑ
  ูˆุตุจุฑูƒ ุฃุฏุฎู„ูƒ ุงู„ุฌู†ุฉ"

pada suatu hari kau akan menemukan: bahwa kesedihanmu akan menyelamatkanmu dari neraka dan kesabaranmu akan memasukkanmu kedalam surga

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
ูƒู„ุงู… ุฌู…ูŠู„ ๐Ÿ’ฏ%๐Ÿ’ฏ
ุฅุฐุง ู„ู… ุชุชุตุฏู‚ ุจูู„ูˆุณูƒ
ุชุตุฏู‚ ุจุถุฑูˆุณูƒ!! 
ูŠุนู†ูŠ " ุงุจุชุณู… "    

jika kau tidak bisa bersedekah dengan hartamu, maka bersedekahlah dengan gigimu, yakni tersenyumlah!

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
ูƒู„ุงู… ุฌู…ูŠู„ ๐Ÿ’ฏ%๐Ÿ’ฏ
ู…ู† ุนุฌุงุฆุจ ุงู„ุฅู†ุณุงู† ุฃู†ู‡ ูŠุณุชูุฒ ู…ู† ุณู…ุงุน (ุงู„ู†ุตูŠุญู‡) ูˆ ูŠู†ุตุช ู„ุณู…ุงุน (ุงู„ูุถูŠุญู‡).

diantara keajaiban manusia adalah, dia merasa risih mendengarkan nasehat dan terdiam saat mendengarkan keburukan

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
ูƒู„ุงู… ุฌู…ูŠู„ ๐Ÿ’ฏ%๐Ÿ’ฏ
- ู„ุง ุชุชูˆู‚ุน ู…ู† ู†ู‡ุงูŠุฉ ุงู„ูŠูˆู… ุฅู„ุงَّ ุงู„ุฑِّุถَุง ูˆุณุชุฑุถู‰..
ุงุณุชุนู† ุจุงู„ูƒุฑูŠู…
ุงุณุชุนู†ْ ุจุงู„ุฑุญูŠู…
ุงุณุชุนู† ุจุงู„ุนุธูŠู… 

jangan berharap dari akhir setiap hari kecuali ridha maka kau akan ridha.... mintalah pertolongan kepada Maha dermawan, Maha penyayang, dan Maha Agung........

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
ูƒู„ุงู… ุฌู…ูŠู„ ๐Ÿ’ฏ%๐Ÿ’ฏ
•ู„ุง ุชุฏุน ุงู„ู†ุงุณ ูŠุนุฑููˆู†  ุนู†ูƒ ุณูˆู‰ ุณุนุงุฏุชูƒ ! 
» ูˆู„ุง ูŠุฑูˆู† ู…ู†ูƒ ุฅู„ุง ุงุจุชุณุงู…ุชูƒ .

jangan biarkan manusia mengetahui sesuatu darimu melainkan kebahagiaanmu, dan jangan sampai mereka melihat kecuali senyummu

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
ูƒู„ุงู… ุฌู…ูŠู„ ๐Ÿ’ฏ%๐Ÿ’ฏ
•ุฅู† ุถุงู‚ุช ุนู„ูŠูƒ ุฃู…ูˆุฑูƒ! 
    » ูููŠ ุงู„ู‚ุฑุขู† ุฌู†ุชูƒ . 

• ุฅู† ุขู„ู…ุชูƒ ูˆุญุฏุชูƒ ! 
    » ูุฅู„ู‰ ุงู„ุณู…ุงุก ุฏุนูˆุชูƒ .

• ุฅู† ุณุฃู„ูˆูƒ ุนู† ุฃุฎุจุงุฑูƒ ! 
    » ูุงุญู…ุฏ ุงู„ู„ู‡ ูˆ ุงุจุชุณู… .

jika semua urusanmu terasa sempit maka di dalam Al Qur'an ada surgamu
Dan jika kesendirianmu menyakitimu , maka kelangit kirimkan doamu
dan jika mereka bertanya tentang kabarmu maka katakan Alhamdulillah dan tersenyumlah

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
ุฃุฎูŠุฑุงً:
• ุฅุฐุง ู†ูˆูŠุช ู†ุดุฑ ู‡ุฐุง ุงู„ูƒู„ุงู…!
    »  ุงู†ูˆ ุจู‡ ุฎูŠุฑุงً ู„ุนู„ ุงู„ู„ู‡ ูŠูุฑุฌ ู„ูƒ ุจู‡ุง ูƒุฑุจุฉ ู…ู† ูƒุฑุจ ุงู„ุฏู†ูŠุง

Sebagai penutup..
Jika engkau berniat utk menshare faedah yg sangat berharga ini,,
Jgn lah lupa berniat baik,
Semoga dg niat baik ini Allah Subhanahuwata'ala berikan kelancaran dlm segala urusan kita..
Keberkahan dlm rejeki kita..
Dijaga dr segala marabahaya..
Diluaskan rejeki kita..
Dijaga aqidah kita beserta klrga dan anak cucu dr segala aliran dan aqidah yg menyimpang..
Dan ditutup umur kita semua dlm keadaan husnul khatimah,
ุขู…ِูŠْู†َ ูŠَุง ุฑَุจَّ ุงู„ْุนَุงู„َู…ِูŠْู†َ 

⛳⛳⛳⛳⛳⛳
ู‡ุฏูŠุฉ ู„ู„ุฃุญุจุงุจ..๐ŸŽ
ุฃุฑุณู„ู‡ุง ู„ู‚ุงุฆู…ุชูƒ ู„ูŠุดู‡ุฏูˆุง ู„ูƒ ุจุฐู„ูƒ ุบุฏุงً ูˆู„ุง ุชุญุฑู… ู†ูุณูƒ ุงู„ุฃุฌุฑ ุจุฅุฐู† ุงู„ู„ู‡


Berbagilah akan faedah ini kepada saudara dan handai taulan supaya mereka kelak menjadi saksi akan ibadah ini.

Ngopi Pak

#Hikmah Jum'at#
-------------------
☕NGOPI .☕
๐ŸŒป๐ŸŒน๐ŸŒผ๐ŸŒธ๐Ÿ’๐ŸŒท๐ŸŒบ
Tolong buatkan kopi dua gelas untuk kita berdua nak, tapi gulanya jangan engkau tuang dulu, bawa saja ke mari beserta wadahnya.

*Anak :* Baik, ayah

Tidak berapa lama, anaknya sudah membawa dua gelas kopi yang masih hangat dan gula di dalam wadahnya beserta sendok kecil.

*Ayah :* Cobalah kamu rasakan kopimu nak , bagaimana rasa kopimu?

*Anak :* rasanya sangat pahit sekali ayah

*Ayah :* Tuangkanlah sesendok gula, aduklah, bagaimana rasanya?

*Anak :* Rasa pahitnya sudah mulai berkurang, ayah

*Ayah :* Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?

*Anak :* Rasa pahitnya sudah berkurang banyak, ayah

*Ayah :* Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?

*Anak :* Rasa manis mulai terasa tapi rasa pahit juga masih sedikit terasa, ayah

*Ayah :* Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?

*Anak :* Rasa pahit kopi sudah tidak terasa, yang ada rasa manis, ayah

*Ayah :* Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?

*Anak :* sangat manis sekali, ayah.

*Ayah :* Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?

*Anak :* Terlalu manis. Malah tidak enak, ayah

*Ayah :* Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?

*Anak :* rasa kopinya jadi tidak enak, lebih enak saat ada rasa pahit kopi dan manis gulanya sama-sama terasa, ayah.

*Ayah :* Ketahuilah nak.. pelajaran yg dapat kita ambil dari contoh ini adalah.. jika rasa pahit kopi ibarat kemiskinan hidup kita, dan rasa manis gula ibarat kekayaan harta, lalu menurutmu kenikmatan hidup itu sebaiknya seperti apa nak?

Sejenak sang anak termenung, lalu menjawab.

*Anak :* Ya ayah, sekarang saya mulai mengerti, bahwa kenikmatan hidup dapat kita rasakan, jika kita dapat merasakan hidup secukupnya, tidak melampaui batas. Terimakasih atas pelajaran ini, ayah

*Ayah :* Ayo anakku, kopi yg sudah kamu beri gula tadi, campurkan dengan kopi yang belum kamu beri gula, aduklah, lalu tuangkan dalam kedua gelas ini, lalu kita nikmati segelas kopi ini.

Sang anak lalu mengerjakan perintah ayahnya

*Ayah :* Bagaimana rasanya?

*Anak :* rasanya nikmat, ayah.

*Ayah :* Begitu pula jika engkau memiliki kelebihan harta, akan terasa nikmat bila engkau mau membaginya dengan org2 yang kekurangan.

*Anak :* Terima kasih atas ilustrasinya, ayah

*Selamat ngopi ☕ pak Haji☕☕

6 Cara Ini Bantu Riset Pasar Startup Lebih Baik

By : http://indigo.id/blog/detail/6-cara-ini-bantu-riset-pasar-startup-lebih-baik.html

Salah satu hal penting yang harus Anda lakukan sebelum memulai sebuah bisnis adalah melakukan riset pasar. Riset pasar ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan calon pelanggan Anda. Selain itu dengan melakukan riset pasar, Anda juga dapat mengetahui bagaimana respon calon pelanggan Anda terhadap produk atau jasa yang akan Anda keluarkan.

Jika Anda masih bingung bagaimana sebaiknya Anda melakukan riset pasar, berikut 6 cara yang mungkin dapat Anda pelajari.


1. Lakukan Uji Coba Mendasar Pada Ide Bisnis Anda

Jika Anda telah memiliki ide bisnis dan yakin terhadap ide tersebut, ada baiknya Anda melakukan riset kecil terlebih dahulu terhadap ide Anda. Anda bisa saja melakukan presentasi sederhana kepada teman-teman terdekat, atau bisa juga Anda memanfaatkan relasi dari teman Anda.

2. Tentukan Pelanggan yang Tepat

Anda harus mengetahui secara jelas siapa target audience bisnis Anda. Hal ini sangat berpengaruh pada proses produksi dan pemasaran produk Anda nantinya. Anda harus mengetahui apa yang pelanggan butuhkan dan sukai, jangan sampai Anda membuat produk di luar kebutuhan mereka.

3. Tentukan Harga yang Sesuai

Permasalahan harga juga merupakan elemen penting pada saat proses pemasaran produk. Anda harus mencari tahu lebih dalam tingkat kemampuan pelanggan untuk membeli produk Anda. Produk yang terlalu mahal tentu membuat pelanggan sulit untuk membelinya, tapi produk yang terlalu murah juga dapat membuat pelanggan meragukan keunggulan produk tersebut. Karenanya pada riset awal, cantumkan kira-kira dikisaran berapa pelanggan bersedia untuk membayar.

4. Cari Tahu Siapa Kompetitor Anda

Sebelum menyusun ide bisnis, ada baiknya Anda sudah mengetahui siapa pesaing bisnis Anda. Anda juga perlu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing Anda, berapa harga yang mereka tawarkan, seperti apa produk yang mereka jual, bagaimana mereka bisa bertahan di pasar dan lain sebagainya. Dari hal itu, Anda bisa mempelajari dan mengetahui bagaimana bisnis Anda akan dibentuk nantinya, dan pastikan Anda memiliki cukup ruang di pasar.

5. Cermati Pengaruh Eksternal 

Beberapa faktor eksternal bisnis seperti faktor politik, ekonomi, sosial dan sebagainya juga merupakan hal yang perlu Anda cermati. Hal-hal tersebut secara tidak langsung dapat berpengaruh cukup besar terhadap pertumbuhan bisnis Anda.

6. Lakukan Riset Online

Hal paling sederhana dan paling mudah yang dapat Anda lakukan untuk riset adalah melalui sosial media. Dari situ Anda bisa memperoleh data seputar pesaing Anda, bagaimana respon khalayak terhadap produk Anda, apa yang sedang mereka butuhkan dan inginkan, siapa mitra kerja yang akan Anda sasar dan lain sebagainya.


Cara-cara simple di atas dapat Anda lakukan untuk membantu riset pasar bagi bisnis Anda. Ada banyak media saat ini yang bisa Anda gunakan untuk melakukan riset. Selamat mencoba!

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by PKS Piyungan