■■■■ كَسْبُ الْقُلُوْبِ
Memenangkan Hati
اِعْلَمْ أَنَّ كَسْبَ الْقُلُوْبِ أَهَمُّ وَمُقَدَّمٌ عَلَى كَسْبِ الْمَوَاقِفِ، وَعَلَى صَاحِبِ الْفِكْرَةِ وَالْقَضِيَّةِ وَالْغَايَةِ أَنْ يَغْفِرَ وَيَصْفَحَ وَيُسَامِحَ فِيْ حَقِّهِ وَعِرْضِهِ وَمَالِهِ، تَأْلِيْفًا لِلْقُلُوْبِ، وَطَلَبًا لِلْأَجْرِ الْأُخْرَوِيِّ، وَتَرَفُّعًا وَعِفَّةً لِمَا فِيْ أَيْدِي النَّاسِ، وَطَمَعًا فِيْمَا عِنْدَ اللهِ وَابْتِغَاءَ مَرْضَاتِهِ.
Ketahuilah bahwa "memenangkan hati jauh lebih penting dan mesti didahulukan daripada memenangkan posisi".
Oleh karena itu, siapa saja yang mempunyai gagasan, agenda dan tujuan, hendaklah mengampuni, memaafkan dan toleran terkait dengan haknya, harga diri (gengsi)-nya dan hartanya, demi kesatuan hati, demi meraih pahala ukhrawi...
Juga dalam rangka menjaga posisi luhur dan iffah terhadap apa yang dimiliki orang lain....
Juga demi mengharap apa yang dijanjikan di sisi Allah SWT dan untuk mendapatkan ridha-Nya...
فَلَا تُحَاوِلِ الاِنْتِصَارَ فِيْ كُلِّ الاِخْتِلَافَاتِ، - مَرَّةً أُخْرَى - فَإِنَّ كَسْبَ الْقُلُوْبِ أَوْلَى مِنْ كَسْبِ الْمَوَاقِفِ.
Oleh karena itu pula, janganlah engkau berusah untuk selalu menang dalam setiap perselisihan, sebab, sekali lagi, memenangkan hati itu lebih utama daripada memenangkan posisi...
وَلَا تَهْدِمِ الْجُسُوْرَ الَّتِيْ بَنَيْتَهَا وَعَبَرْتَهَا، فَرُبَّمَا تَحْتَاجُهَا لِلْعَوْدَةِ عَنْ طَرِيْقِهَا يَوْمًا مَا
Dan janganlah engkau hancurkan semua jembatan yang pernah engkau bangun dan telah engkau lewati, sebab, sangat mungkin, pada suatu saat, engkau perlu kembali melalui jembatan-jembatan itu....
... صبحكم الله بكل خير🌹🌹🌹