LET'S LEARN FROM THE TODDLERS
(KEEP TRYING, KEEP SCRAWLING, KEEP WALKING, KEEP RUNNING, KEEP SMILING and KEEP LAUGHING)
Mari kita belajar dari anak balita
(Teruslah mencoba, teruslah merangkak, berjalan, teruslah berlari, teruslah tersenyum dan teruslah tertawa)
Namanya Dika. Seorang project manager di sebuah perusahaan IT. Beberapa tahun yang lalu dia mendapat tawaran pekerjaan untuk ke Abu Dhabi.
Setelah bekerja di sana selama 5 bulan, dia menyadari susahnya bekerja di negara orang. Jauh dari keluarga dan benturan budaya yang challenging. Dika terus mencoba menyesuaikan diri, akhirnya dia hampir putus asa dan menelpon saya.
"Mas Pam ... this is just too hard. You have never worked in Middle East. They are different. I just cannot take it anymore. May be this is not for me."
Namanya Rasyid. Setelah lulus sarjana dia bermimpi untuk menjadi pengusaha...
Mulailah dia membuka usaha sebagai Event Organizer.
Pada awal nya usahanya berjalan baik ..mulai bulan keeenam usahanya sepi dan menurun terus.
Akhirnya dia menelpon ke saya,"Pak Pam.... ternyata mempunyai usaha itu tidak semudah yang saya kira. Ternyata ini terlalu sulit. Kayaknya saya akan melamar pekerjaan saja sebagai karyawan. May be entrepreneurship is just not for me"
Namanya Tika. Setelah berkarier cemerlang di BUMN dia pun mendapatkan pekerjaan bergengsi di sebuah perusahaan asing. Dan ternyata 3 bulan setelah dimulai .... dia pun frustasi karena sulitnya menyesuaikan diri.
Dia pun kirim email ke saya," Om Pam. I will give up soon. Saya diajak balik ke perusahaan yang lama. May be working in multinational company is just not for me"
Nama mereka Dika, Rasyid dan Tika. Dan saya yakin ada ribuan nama nama yang lain.
Yang berusaha mencoba hal yang baru dalam hidupnya.
Tetapi struggle untuk menyesuaikan diri.
Dan kemudian setelah 3-6 bulan mereka berkata,"May be this is not fot me"
Dan mereka hampir saya putus asa....
Padahal setiap kali kita memulai hal hal yang baru kurva motivasi selalu seperti itu ....
Biasanya bulan pertama sampai bulan ketiga motivasi kita naik terus dan kita euphoria.
Mulai bulan ketiga kita mulai merasakan susahnya orang hidup. Mulai terkadang mempertanyakan apakah ini alternative yang tepat. Bahkan ada yang menyesali. Dan mulai mengenang masa lalu yang terasa indah ...
Seandainya saja kita bisa kembali ke masa lalu ...
Seandainya saja kita tidak usah mencoba hal yang baru ini...
Seandainya saja kita kembali ke masa lalu...
(Saya adalah fans berat "Back to the Future" ... mahakarya Robert Zemmecky dibinyangi oleh Michael J Fox).
Semua perubahan selalu berjalan seperti itu.
Tidak ada satu perubahanpun yang berjalan mulus tanpa halangan dan tanpa turunnya motivasi.
Dan itu sebenarnya berlaku untuk perubahan dalam hal apapun: ganti pekerjaan, pindah rumah, baru menikah, belajar naik sepeda, baru melahirkan bayi ....
Semua perubahan mengalami siklus yang naik, kemudian turun, turun lagi dan baru naik ..dan naik lagi...
Dan kepada Dika, Rasyid dan Tika, saya pun bercerita tentang anak anak balita yang belajar berjalan kaki.
Merka belajar tertatih tatih sambil tertawa tawa.
Tidak ada anak kecil yang langsung bisa berjalan dan berlari.
Semuanya pasti terjatuh ... ada yang terbentur.
Namun tidak ada satu anak kecilpun yang menangis ke ayahnya dan berkata," Ayah .... aku sakit. Aku terjatuh. Aku gak mau lagi belajar jalan. Kayaknya jalan kaki itu bukan buat saya "
"Dad... its painful. I fall. I dont want to learn to walk again. I think ... walking is just not for me"
Ada nggak? Nggak ada kan?
Semua balita akan terus mencoba ... terus berjalan...terus jatuh ... terus terbentur ... tapi tetap terus mencoba sambil tersenyum dan tertawa tawa.
Sampai akhirnya mereka bisa .... bisa berjalan lancar.
Itulah balita yang belajar berjalan.
Sama dengan anak kecil yang belajar bersepeda.
Kenapa kita tidak belajar dari mereka?
Bahwa kadang kadang berubah itu susah....? Normal.
Tetapi kan di akhir perubahan itu akan terjadi banyak perbaikan dan peningkatan yang akan kita nikmati juga.
Kalau mau maju memang harus begitu.
Selalu ada hambatan pada awalnya.
Tetapi kalau kita terus mencoba, terus berusaha, keukeuh, persistence dan perserverance .... kita akan mencapai kemajuan yang kita inginkan.
Itulah pesan saya kepada Dika, Rasyid dan Tika waktu itu.
Kemudian mereka terus berusaha .... dan 9 bulan kemudian mereka berhasil melampaui periode demotivasi itu. Dan mereka berhasil mencapai apa yang mereka impikan.... dan mereka siap meraih mimpi mimpi berikutnya ...
Jadi kalau anda juga berada dalam phase demotivasi (frustrasi dan motivasi yang turun) .... ingatlah apa yang dilakukan Dika, Rasyid dan Tika.
Dan percayalah bahwa anda pasti bisa melalui masa masa frustasi itu ... dan kemudian motivasi akan naik dan naik lagi seiring dengan performance anda yang akan naik dan naik terus.
Jadi apa yang harus kita lakukan dong ....pada saat kita merasa frustasi karena kita sedang berada di titik bawah kurva motivasi kita?
1) Understand that it is a normal phase and everbody is going through the same phase.
Sadarilah bahwa semua perubahan akan melalui phase phase itu.
2) Keep trying..keep exploring. Keep trying new things.
Teruslah mencoba dan bereksperinmen... mencoba dan melakukan hal hal yang baru
3) Look for a role model. A friend who went through the same thing and have been succesaful in that area. Learn from him. Observe and Copy which areas he did well.
Belajar dari orag orang yang pernah sukses melakukan hal yang sama.
4) Celebrate every single small success that you have achieved. Dont wait until the whole thing is over. Stop after small steps and small success and celebrate them.
Jangan lupa berhenti di setiap step, mengevaluasi dan merakyakan kesuksesan anda.
Jangan menunggu sampai akhir dari semuanya.
Small success juga harus dirayakan.
Dan jangan lupa untuk terus menerus melihat dan melihat dan mengawasi Balita .....dan belajar dari mereka...
Keep trying
Keep walking
Keep running
Keep singing
Keep laughing
Keep walking ....
Salam Hangat
Pambudi Sunarsihanto
(HR Director Citibank)