Bisnis mindset

*Inspirasi Kebangkitan Usaha dari Nilamsari*


Jakarta - Siapa yang tidak kenal Nilamsari, owner dan CEO PT Sari Kreasi Boga yang juga pemilik jaringan kebab turki merk Baba Rafi.
Sebagaimana pengusaha yang lain, jatuh bangun meretas usaha dan kehidupannya pun dialami oleh Nilamsari.

Hingga kisah terakhir sang tokoh, ternyata di balik jaringan bisnisnya yang menggurita  tersimpan tantangan berat yang harus dihadapi sang pemilik, Nilamsari dihadapkan pada sebuah keadaan yang memaksanya membuat keputusan berat terhadap bisnisnya, dilepas kepada orang lain atau tidak mungkin dipertahankan.

Usahanya mengalami  kerugian, hampir Rp 850juta per bulan kerugian yang diderita perusahaannya, karyawan beberapa kali melakukan demo karena gaji yang tidak terbayar, beberapa suplier kunci turun kepercayaannya. Perusahaan dalam krisis berat, yang menurut Nilamsari hanya bisa bertahan satu bulan setelah lebaran 2017 kemarin.

Krisis yang dihadapi Nilamsari tidak terlepas dari persoalan bertubi - tubi yang dihadapinya. Selain persoalan usaha, Nilamsari dihadapkan pada proses perceraiannya selama 2 tahun terakhir, juga Ibunya yang menderita leukimia.

Nilamsari yang seorang diri harus bertanggung jawab atas anak anaknya, orang tuanya, dan karyawannya menyadarkannya bahwa dia sebenarnya tidak memiliki pilihan, pilihannya hanya satu, dia harus segera menghadapi kenyataan dan bangkit mengambil tanggung jawab itu semua.

Keputusannya untuk bangkit membuat Nilamsari merasa diperjalankan dalam menemukan jawaban atas doa doanya, jawaban atas tekadnya untuk bangkit.

Tidak ada yang menyangka, setelah krisis berat selama 2 tahun, Nilamsari bisa bangkit secara dramatis dalam kurun waktu 6 (enam) minggu.

Tidak hanya semangat hidup yang kembali didapatkannya, kondisi perusahannya pun kini berubah 180 dejat. Nilamsari tidak pernah membayangkan perusahaannya seperti sebaik sekarang setelah perjalanan panjang 14 tahun membangun usaha.

Inilah inspirasi kebangkitan dari Nilamsari

*1) Bisnis bukan kontes popularitas*

Orang yang menjadikan bisnisnya untuk pamer kesuksesan akan berat hidupnya. Terlihat sukses itu berbeda dengan sukses. Kenyataannya membangun bisnis tidak mudah, bisa jatuh bangun. 

Nilam merasa ketemu dengan banyak orang yang mau membantunya mungkin karena dia tidak berusaha sok keren. 

*2) Hidup dengan* _*simplicity*_

Banyak perusahaan menderita _'big company syndrome'_.  Setiap pekerjaan dikerjakan oleh orang tersendiri. Perusahaan Nilam dulu di kantor ada 180 orang, Nilam menata ulang hingga tinggal sepertiganya saja dibanding yang dulu. Sekarang  perusahaan justru berjalan semakin lincah, semua persoalan cepat diketahui. _Fixed cost_ sangat rendah.
Nilam menyarankan bangunlah perusahaan dengan organisasi yang ramping, sedikit orang, semua sibuk, lakukan otomatisasi sehingga tidak perlu banyak orang. Itulah organisasi modern. Terus terang Nilam sendiri mengaku baru memahaminya ketika harus menyelamatkan  bisnis ini. 

*3) Menjadi* _*'hands ON learner'*_

Banyak orang percaya bahwa pebisnis yang hebat itu kalau kita bisa jalan jalan dan bisnis jalan sendiri. Bukan _*'In the business'*_ tapi _*'On the business'.*_

Menurutnya itu cuma kalimat yang indah tapi tidak mengandung kebenaran. Filosofi itu yang membuat Nilam tidak tahu apa yang terjadi di bawah. Nilam baru menyadari banyak departement yang selama ini Dia percaya sebagai mesin penghasil uang ternyata adalah penyumbang kerugian perusahaan. 

Jadilah _*'hands ON learner'*_, kita harus megang bener bisnis kita, tidak sekedar delegasi, tidak sekedar terima laporan. Dulu bahkan urusan uang dan check perusahaan Nilam serahkan kepada orang lain. 

Kalau mau tenang menjalankan bisnis, _*Hands ON!*_ Kalau kita hands-on terhadap bisnis kita, justru kita bisa jalan jalan tanpa khawatir.

*4) Support System*

Sekuat apapapun seseorang, dalam banyak hal dan dalam banyak kesempatan dia tidak mampu menghadapi persoalannya sendirian. Kita membutuhkan support system, yaitu orang orang yang selalu siap membantu disaat kita guncang, disaat kita hilang percaya diri, disaat kita perlu tangan orang lain untuk menyelesaikan persoalan kita. 

"Bersyukur akhirnya saya memiliki support system itu, mereka diantaranya adalah tim nya sendiri di perusahaan, orang tua saya, mentor bisnis saya dan teman teman dari Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) yang Allah datangkan kepada saya" ungkap Nilam.

Melihat halaman juz al quran dengan cepat dan tepat

CARA MUDAH MENCARI HALAMAN PERTAMA SETIAP JUZ DALAM AL-QUR'AN  

Kita ketahui kitab Al-Qur'an cukup tebal. Jika kita sedang membaca Al-Qur'an setiap hari dan perlu mencari Juz tertentu, maka utk membuka lembaran halaman demi halaman akan makan waktu, sedangkan kita maunya cepet ketemu, Juz ke sekian  berada di halaman berapa... 

Ini dia cara mudah dan cepat untuk mencari halaman Surat dlm Al-Qur'an..!!! 

Al-Qur'an merupakan warisan Rasulullah Saw buat kita semua sbg umatnya. 

Tips yg ingin kita share ini adalah cara mudah utk mencari Halaman Pertama Surat setiap Juz Al-Qur'an. 

Memang menakjubkan karena hanya dengan menggunakan formula matematik yg sederhana, kita bisa tahu halaman pertama surat untuk setiap juz Al-Quran. 

Mari kita coba sama-sama... 

Contoh 1: 

Jika Anda ingin mengetahui Juz 5 itu berada di halaman berapa? 
Caranya : 
5-1 = 4; 
Hasilnya (4 perlu dikalikan dengan 2 jadi 4 x 2 = 8); 
Letakkan angka 2 setelah jawaban tadi; Jadi, juz 5 berada pada halaman 82.

Sekarang lihat pada Al-Qur'an, betulkah Juz 5 itu berada pada halaman 82? Ternyata betul ! Menarik bukan? 

Contoh 2: 
Jika Anda ingin mengetahui Juz 10 itu berada di halaman berapa?

Caranya : 
10-1 = 9, 
Hasilnya (9 perlu dikalikan dengan 2 jadi 9 x 2 = 18). 
Letakkan angka 2 setelah jawaban tadi. Jadi, juz10 berada pada halaman 182.

Contoh 3: 
Jika Anda ingin mengetahui Juz 23 di halaman berapa? 

Caranya : 
23-1 = 22; 
Hasilnya (22 perlu dikalikan dengan 2 jadi 22 x 2 = 44) 
Letakkan angka 2 setelah jawaban tsb. Jadi, juz 23 berada pada halaman 442.

Subhanallah, menakjubkan bukan? 
Mari kita sama2 bagikan INFO PENTING INI kepada saudara2 seiman.
Semoga bermanfaat

Kompetensi ke2

A very nice article...
Silahkan siapkan plan B Anda.

*DELIVERING TODAY, PREPARING TOMORROW*
(written by Pambudi Sunarsihanto)

Namanya Hadi, seorang HR Director di sebuah Hotel di Bandung.
Pada saat saya berbicara di sebuah seminar di Universitas Parahyangan, dia bertanya,"Kenapa sih Pak, menurut Pak Pam saya harus belajar kompetensi kedua? Saya selama ini selalu focus pada satu bidang saja sebagai HR. Dan karena saya sangat fokus dan punya passion , maka karier saya pun berkembang pesat. Dan sekarang saya menjadi HR Director sebuah hotel ternama di Bandung. Mengapa saya harus belajar bidang lain pak? Bukankah itu akan mengurangi focus saya di bidang yang saya tekuni?"

Pertanyaan keren, dan saya sangat suka menjawabnya.
"Karena mas Hadi ...., you dont know if the job of HR Director will continue to exist in 5 or 10 yeas from now. Dan  kalau anda hanya focus pada belajar HR, apa yang akan anda lakukan pada saat job of HR Director will no longer exist? Menanging meraung-raung meratapi nasib kan? That's why you have to be prepared!"

Masak sih job of HR Director gak ada? Siapa yang akan ngurusi manusia? Memang pekerjaan akan dilakukan oleh monyet? Yes, di beberapa perkebunan di Malaysia monyet-monyet ditraining untuk mengambil kelapa di atas pohon. Mungkin di perusahaan itu kita gak perlu Director SDM (Sumber Daya Manusia), perlunya Director Sumber Daya Monyet. Oke , saya bercanda.
But ada pabrik yang sudah mampu bekerja dengan hanya menggunakan 6 pekerja sementara pabrik sejenis menggunakan 1000 pekerja. Lho, memangnya perlu Director HR kalau hanya untuk ngurusin 6 pekerja.
Mungkin di pabrik itu kita perlunya Director SDM (Sumber Daya Mesin), which is Director of Technology.

Di Perancis dan di Eropa , sudah belasan tahun berdiri chain hotel Formule 1, di mana di setiap hotel hanya ada 1 karyawan saja untuk menjaga security. Semuanya dijalankan oleh mesin. Check in digital dengan bar-code, makan pagi dengan vending machine, cleaning service hanya datang 1, jam dalam sehari. Tentu saja hotel itu tidak memerlukan HR Director buat ngurusin satu security staff.
Saya bukan mau menakut-nakutin, tetapi resiko itu ada dan sebaiknya kita bersiap-siap!

So, mas Hadi, apapun pekerjaan anda sekarang, gak ada jaminan bahwa job anda akan terus ada di masa depan? Apakah saya harus mengulang cerita ini:
- Teller bank yang mungkin akan kehilangan pekerjaan karena pelanggan lebih suka ke ATM?
- Lulusab Teknik Perminyakan yang kebingungan cari kerja karena krisis di industri oild and gaz
- Operator Telepon Taxi yang akan kehilangan pekerjaan karena pelanggan akan menggunakan aplikasi online
- Insinyur Kimia di Kodak yang kehilangan pekerjaan karena tidak banyak lagi yang mencetak foto!

Jadi seperti halnya perusahaan yang tidak akan pernah mendapat jaminan bahwa product dan servicenya akan selalu berjaya di market, seorang individu pun tidak akan mendapatkan perasaan aman itu.
Pekerjaan apapun selalu ada resiko bahwa ternyata suatu saat tidak akan relevant lagi.
Di Amerika sudah ada on-line system yang memberikan opini hukum (para lawyer mau ke mana?).
Di Jepang sudah ada system yang menganalisa air kencing di toilet anda, mengirimkan hasilnya dengan Internet wifie ke online system,
dianalisa dan obatnya langsung dikirim pakai delivery 24 jam (dokter-dokternya mau ke mana?).
Dan bank-bank international sudah menggunakan software artificial intelligence untuk meramal harga saham (analyst nya harus cari kerja di mana?)

Mas Hadi yang baik, kita tidak bisa lagi hanya menekuni satu bidang saja. Karena anda tidak tahu apakah bidang yang anda tekuni akan terus menerus diperlukan di masa depan!
Jadi bagaimana dong?

_*Deliver Today, Preparing Tomorrow!*_

Berarti kita tetap harus perform maximal di pekerjaan kita sekarang sambil mempersiapkan kompetensi kedua untuk masa depan.

Hidup bukan lagi memegang satu bola dan bermain dengan bola itu seumur hidup kita.
Hidup pada saat ini adalah juggling dengan dua atau tiga bola sekaligus, sehingga kalaupun ada bola yang jatuh, kita masih mempunyai satu atau dua bola di tangan yang kita jadikan sebagai andalan!

_*Deliver today's objective, while preparing tomorrow's uncertainty!*_

Kita bisa melakukan lima langkah di bawah ini ....

*1. Continue to sharpen your shaw in your field*

Kompetisi  berjalan terus. You still have to be the best at what you do now. Jadi tetap terus menerus belajar dan meningkatkan kompetensi di bidang yang sekarang kita tekuni dan tempat kita mencari nafkah. Belajar dari buku, majalah, cari orang yang bisa menjadi coach atau mentor, dan cari pekerjaan di kantor (short assignment) yang akan membuat anda bertambah kompetensinya.

*2. Unleash your hidden potential*

Cari area lain yang mungkin bisa anda kembangkan.
Ibaratnya anda selalu menulis pakai tangan kanan, siapa tahu ada yang bisa anda lakukan dengan tangan kiri.
Kalau anda sudah lama mengerjakan finance, siapa tahu ada hal lain yang bisa anda kembanhkan.
Saya dulu pindah dari project management ke HRD.
Teman saya pindah dari IT ke Sales.
Cari bidang lain yang sesuai dengan passion anda, dan belum pernah anda kembangkan selama ini.

*3. Develop your competence in other area*

Mulailah belajar mengembangkan kompetensi anda dalam bidang yang baru . Belajar dari buku, majalah, cari
orang yang bisa menjadi coach atau mentor, dan cari pekerjaan di kantor (short assignment) yang akan membuat anda bertambah kompetensinya.

*4. Read, observe and learn*

Selalu membaca dan mengikuti trend. Bidang apa, industry apa yang akan terdesak oleh "substitutes", dan bidang dan industry mana yang akan semakin berjaya di masa depan.
Semakin cepat anda tahu semakin baik!

*5. Be prepared to switch from one career to another, from one company to another or from one industry to another!*

_You are not married to your job. You are not married to your company._
_Be prepared mentally. Ikuti trend dan bersiap siaplah untuk switch your career from your current job to another,_ dan semoga anda sudah siap sekarang !


Selamat mencoba menerapkan.
Saya yakin suatu saat hal hal di atas bisa menyelamatkan karier anda dan hidup anda.


Salam Hangat

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by PKS Piyungan