🌿"Renungan Pagi"🌿
"di balik RAHASIA..."
☑ (M) Manusia
☑ (A) Allah SWT.
M : Yaa Allah, bolehkah aku bertanya pada-MU?
A : Tentu saja silahkan...!
M : Tapi janji ya, Engkau takkan marah.
A : Ya, Aku janji.
M : Kenapa Kau biarkan banyak HAL BURUK terjadi padaku hari ini?
A : Apa Maksudmu?
M : Aku bangun terlambat.
A : Ya, trus?
M : Mobilku mogok & butuh waktu lama tuk menyala.
A : Oke, trus?
M : Roti yg kupesan dibuat tak seperti pesananku, hingga kumalas memakannya.
A : Hmm, trus?
M : Di jalan pulang, HPku tiba-tiba mati saat aku berbicara bisnis besar!
A : Benar, trus?
M : Dan akhirnya, saat ku sampai di rumah, aku hanya ingin sedikit bersantai dgn mesin pijat refleksi yg baru kubeli, tapi MATI..!!?
Kenapa tak ada yg LANCAR hari ini?
A : Biar KU-perjelas..
Ada Malaikat kematian pagi tadi, dan Aku mengirimkan Malaikat-KU tuk berperang melawannya agar tak ada hal buruk terjadi padamu!
KU-biarkan kau terTIDUR disaat itu.
M : Oh, tapi...
A : AKU tak biarkan mobilmu menyala TEPAT WAKTU, karena ada pengemudi mabuk lewat didepan jalan & akan MENABRAKmu.
M : (merunduk)
A : Pembuat burgermu sedang sakit, AKU tak ingin kau tertular, oleh karenanya KU-buatnya salah bekerja!
M : (tarik nafas)
A : HPmu KU-buat mati, karena mereka PENIPU, KU-tak mungkin membiarkanmu tertipu.
Lagipula bisa mengacaukan KONSENTRASI-mu dlm mengemudi, bila ada yg menghubungimu kala HP menyala..
M : (mataku berkaca-kaca) aku mengerti Yaa Alloh...
A : Soal mesin pijat refleksi,,
KU-tau kau belum sempat beli voucher listrik, bila mesin itu dinyalakan, maka akan mengambil banyak daya listrikmu...
KU yakin kamu tak ingin berada dalam kegelapan ditengah malam.
M : (menangis tersedu) Ma'afkanku Yaa Alloh!
A : Tak apa, tak perlu meminta ma'af. Belajarlah tuk percaya PADA-KU. Karena Rencana-KU padamu JAUH lebih baik...
Mungkin kau tak tau, dimana rizkimu...
Tapi rizkimu tau dimana dirimu...
Dari lautan biru, bumi dan gunung...
Alloh SWT memerintahkannya menujumu...
Alloh SWT menjamin rizkimu, sejak 4 bulan 10 hari, saat kau dalam kandungan ibumu...
Amatlah keliru bila bertawakkal rizki, dimaknai dari hasil bekerja...
Karena bekerja adalah ibadah... sedang rizki itu urusan-Nya...
Melalaikan kebenaran demi mengkhawatirkan apa yang dijamin-Nya...
Adalah kekeliruan berganda...
Manusia membanting tulang, demi angka simpanan gaji...
Yang mungkin esok akan ditinggal mati...
Mereka lupa bahwa hakekat rizki bukan apa yang tertulis dalam angka...
Tapi apa yang telah dinikmatinya...
Rizki tak selalu terletak pada pekerjaan kita...
Alloh SWT menaruh sekehendak-Nya...
Diulang bolak balik 7x Shofa dan Marwah...
Tapi Zamzam, justru muncul dari kaki bayinya...
Ikhtiyar itu perbuatan...
Rizki itu kejutan...
Dan jangan lupa...
Tiap hakekat rizki akan ditanya...
"Darimana dan untuk apa"...
Karena Rizki adalah "Hak Pakai"...
Halalnya dihisab...
Haramnya diadzab...
Maka, jangan kau iri pada rizki orang lain...
Bila kau iri pada rizkinya, kau juga harus iri pada takdir matinya...
Karena Alloh SWT membagi rizki, jodoh dan usia ummatnya...
Tanpa bisa tertukar satu dan lainnya...
Jadi... Yakinlah semua adalah atas kehendak-Nya... Alloh SWT Maha Besar, Maha merencana...
Semoga bermanfaat...
Baarokalloohu fiikum.