5 cara didik anak

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ

LIMA MODEL EFEKTIF DALAM MENDIDIK ANAK

(Ringkasan Pengajian PERMATA yang disampaikan oleh Pak Cah di rumah beliau Sabtu sore 21/ 11/ 2015).

Sore yang sejuk karena mendung ini, kami mengikuti Pengajian PERMATA (Pernik-pernik Rumah Tangga) yang rutin digelar di rumah ustadz Cahyadi Takariawan sebulan sekali.

Sudah lima pertemuan berturutan, Pak Cah mengupas dinamika kehidupan berumah tangga dari Kitab "Baitul Muslim Al Qudwah" karya Dr. Abu Al Hamd Rabee.

Sore tadi sampai pembahasan bab kedua sub bagian yang pertama, tentang metode efektif mendidik anak.

Dalam kitab tersebut, Al Ustadz Abu Al Hamd Rabee menjelaskan, ada 5 model yang efektif dalam mendidik anak.

Pertama, Model Qudwah

Mendidik anak akan efektif apabila ada contoh teladan yang nyata.

Sulit bagi anak untuk jujur apabila orang tuanya mencontohkan kebohongan.

Sulit bagi anak untuk rajin ibadah apabila orang tuanya tidak melaksanakan ibadah

Untuk itu orang tua harus menjadi contoh teladan dalam kebaikan bagi anak-anak. Dengan demikian anak bukan hanya mendapatkan teori, namun sekaligus mendapatkan contoh nyata.

Kedua, Model Pembiasaan

Pembiasaan yang dilakukan sejak kecil akan mampu menjadi pondasi kebaikan bagi anak hingga mereka dewasa.

Biasakan anak-anak dengan perasaan diawasi dan dijaga oleh Allah agar mereka selalu berada dalam kebaikan dimanapun mereka berada.

Biasakan anak-anak membenci dan menjauhi kemungkaran sejak kecil agar ketika dewasa mereka mudah menjauhinya.

Biasakan anak-anak menjalankan ibadah sejak kecil agar mereka selalu menjadi ahli ibadah.

Biasakan anak-anak mencintai Nabi Saw agar mereka selalu meneladani dan mengidolakan Nabi dalam kehidupan.

Ketiga, Model Kisah

Al Qur'an menyatakan bahwa kisah dapat meneguhkan hati dalam keimanan dan kebaikan (QS Hud : 120).

Sampaikan kisah-kisah teladan kepada anak-anak agar mereka menjadikan Nabi serta orang-orang salih sebagai panutan dan idola.

Ajak anak-anak berdiskusi tentang kisah-kisah keteladanan utama agar mereka mengerti makna dan hikmah yang bisa diambil dari kisah tersebut.

Jika anak-anak sudah bisa membaca, berikan buku-buku serta ensiklopedi tentang kisah para Nabi, kisah sahabat Nabi maupun kisah orang-orang salih.

Biasakan mereka membaca kisah kebaikan di setiap kesempatan yang mereka miliki. Agar waktu mereka optimal dalam kebaikan.

Keempat, Model Memanfaatkan Momentum

Di antara model mendidik anak adalah dengan memanfaatkan momentum, peristiwa, atau kejadian yang dialami atau yang ada di sekitarnya.

Ketika anak kehilangan mainan, misalnya, menjadi kesempatan bagi orang tua untuk mengajarkan sikap ikhlas, hati-hati sekaligus mengajarkan doa kehilangan.

"Allahumma raaddadh dhaallah wa haadiyadh dhalaalah, tahdi minadh dhalaalah, urdud 'alayya dhaallati biqudratika wa sulthaanika fa innaha min 'athaa-ika wa fadhlik" (HR Thabrani).

Ketika ada seseorang meninggal dunia, kesempatan bagi orang tua untuk mengajak anak mengambil pelajaran dari peristiwa kematian.

Demikian seterusnya, semua peristiwa dan kejadian selalu ada nilai pendidikannya jika kita mampu mengambil hikmahnya.

Kelima, Model Reward dan Punishment

Anak memerlukan pengakuan dan pujian atas kebaikan dan prestasi yang dilakukannya.

Orang tua harus seimbang dalam memberikan reward dan punishment kepada anak, karena keduanya diperlukan dalam mendidik dengan kadar yang tepat.

Jangan hanya bisa menghukum kesalahan anak, namun juga harus bisa mengapresiasi kebaikan anak.

Salam keluarga Indonesia.

Yogyakarta 21 Nov 2015

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
Tim Pengajian PERMATA

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by PKS Piyungan