Musholla McD

Pendekatan Emosi si McDCEO wordsSenin, 11 April 2016Ada yang menarik dari apa yang dilakukan McD akhir-akhir ini. Gerai ayam cepat saji 24 jam ini mendadak menampangkan logo musholla hampir disemua outletnya. Tidak tanggung-tanggung, simbol musholla dipajang berdampingan dengan penampang logo utama mereka. Lambang musholla tersebut sangat tegas berada didepan outlet mereka.Tak hanya sampai disitu, penunjuk arah menuju musholla pun terpasang jelas. McD seakan ingin memberitahu banyak orang bahwa "kami menyediakan musholla lho".Musholla bukan hal baru di McD. Namun meletakkan simbol musholla di depan outlet adalah hal yang baru. Setidaknya, ada beberapa hal yang yang dapat kita pelajari dari pendekatan ini.1. Membesarnya pasar Muslim.Langkah McD menempatkan logo musholla pasti bukan tanpa alasan. Korporasi besar seperti McD pasti hanya akan melakukan sebuah pendekatan bisnis yang tentunya berdampak pada perspektif finansial mereka. Langkah bisnis ini tentulah lahir dari sebuah riset panjang yang terukur.McD berusaha memberikan pembeda pada outlet saingannya : KFC. Jika KFC memiliki kekuatan besarpada menu-menu "makan besar", maka McD memikuh menyerang ruang antara jam makan besar. Jika kita amati, menu-menu McD cenderung menyajikan light meal, atau kudapan ringan. Ini juga yang membuat McD jadi pilihan anak muda yang ingin nongkrong namun tak ingin makan berat.Walau ini adalah strategi, tetapi, menumpuk anak muda terlalu banyak juga membawa dampak yang lain : sales kecil. Seperti yang kita ketahui, anak muda dengan kantung seadanya, akan memilih duduk 3 jam menikmati wifi hanya dengan memesanFrench Fries dan McFlurry. Kondisi ini memaksa McD untuk mulai memperhatikan pasar keluarga.Dalam terawang Saya, mungkin McD melakukan riset panjang. Keluarga muda yang cenderung konsumtif dan memiliki anak yang banyak berasal dari kalangan Islam terdidik. Guna menyedot perhatian dari kalangan muslim, tak ada salahnya McD melakukan pendekatan emosi ini : menampilkan logo musholla pada gerainya.McD seakan ingin berbahasa kepada pasar,"datanglah ke gerai kami, disini ada tempat bermain untuk anak-anak, ada tempat makam yang enak, dan juga tersedia musholla yang nyaman untuk keluarga Anda".Pendekatan McD ini seyogyanya kita jadikan "riset gratis" bagi UKM, tentang emosi pasar yang bergerak saat ini.2. Respon aktif dari gerakan anti-Amerika.Sebenarnya Saya enggan membahas ini, namun kitatidak bisa menutup mata bahwa McD terkena imbas dari gerakan boikot anti-Israel dan anti-Amerika. Saya tidak pada posisi menjelaskan hal ini lebih lanjut, namun itulah yang kita dengar sehari-hari. Dan opini tersebut keras berhembus dikalangan muslim.Alih-alih menangkal berita ini, McD dengan sigapnyamelakukan hal yang menurut Saya diluar dugaan. Secara gamblang dan berani, McD mempertegas kehadiran Musholla di setiap gerainya. McD seakan menyerahkan opini ke pasar,"Kami mengurus sertifikat Halal MUI, kami menyediakan musholla, kami menyambut kehadiran sahabat muslim untuk makan disini, silakan mau anti kami atau tidak."3. Benefit Fisik, Benefit Emosi dan Benefit Spritual.McD adalah gerai yang sangat menjaga benefit fisik dari produk. Pertemuan Saya dengan "alumni" McD adalah pertemuan yang selalu membahas bagaimana luar biasanya mereka menjaga kualitas produk. Tetapi mereka tidak berhenti sampai disana.McD kemudian melanjutkan pendekatan kepada pendekatan emosi. Ini adalah sebuah pelajaran yangberharga, bahwa pendekatan emosi juga memberi nilai pada bisnis itu sendiri.Benefit Emosi ini pun dilanjutkan dengan benefit spritual. Musholla. McD ingin menjadi pilihan tempatbagi keluarga muslim untuk berkumpul bercengkrama.Jika bisnis sebesar McD melakukan pendekatan ini, masihkah kita ingin menghindar untuk menyiapkan Musholla?
Rendy Saputra CEO KeKe Group

www.msfirmansyah.blogspot.com
www.baitulquran-magetan.com

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Design by PKS Piyungan