Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah teladan terbaik sepanjang zaman.
   Beliau bukan hanya mengajarkan bagaimana tata cara beribadah mahdhah, tetapi juga mencontohkan bagaimana mengatur keluarga hingga negara. 
  Termasuk, cara mendidik anak.
Bagaimana cara Nabi mendidik anak?
Berikut ini tahapan-tahapannya secara umum, 
  khususnya tahap I (sebelum anak lahir hingga usia 3 tahun) dan
   tahap II (usia 4 – 10 tahun). 
Sedangkan tahap III sampai V akan ditulis pada artikel berikutnya. Dan semoga nanti semua tahapan ini bisa dijelaskan satu per satu dalam rubrik parenting (pengasuhan) secara terpisah.
TAHAP I: SEBELUM ANAK LAHIR HINGGA USIA 3 TAHUN
  Mendoakan calon bayi
  Mendoakan dan memberikan perhatian saat anak dalam kandungan
  Mendoakan saat bayi hendak lahir
  Menyambut bayi dengan azan
  Men-tahniq bayi
  Mengajarkan atau memperdengarkan zikir dan doa kepada bayi
  Mengeluarkan zakat (fitrah) sejak ia lahir
  Menyayanginya
  Memberinya nama yang baik pada usia 7 hari
  Melaksanakan aqiqah pada usia 7 hari
  Mencukur rambutnya dan bersedekah setara dengan berat rambut pada usia 7 hari
  Bercanda dengan bayi
  Menyebut anak dalam gelar orang tua
  Meng-khitan
  Menggendong bayi
  Menanamkan tauhid sejak dini
  Memperhatikan penampilan dan gaya rambutnya
  Mengajarkan cara berpakaian
  Selalu menghadirkan wajah ceria kepadanya
  Menciumnya dengan penuh kasih sayang
  Bercanda dan bermain dengan anak-anak
  Memberi hadiah
  Mengusap kepalanya sebagai bentuk kasih sayang
  Mengajarkan dan meneladankan kejujuran pada anak
TAHAP II: ANAK USIA 4 – 10 TAHUN
  Membiasakan panggilan kasih sayang dengan nada lembut
  Menemaninya bermain dan belajar
  Mengajaknya berjalan sambil belajar
  Memberikan kesempatan yang cukup untuk bermain
  Menghargai permainannya
  Menanamkan akhlak mulia
  Mendoakannya
  Mengajaknya berkomunikasi secara intensif dan minta pendapatnya
  Mengajarkan amanah dan menjaga rahasia
  Membiasakan makan bersama
  Mengajarkan adab makan
  Mengajarkan persaudaraan dan kerja sama
  Melerai ketika anak-anak bertengkar
  Melatih kecerdasannya dengan lomba dan cara lainnya
  Memberikan hadiah kepada anak yang berhasil melakukan sesuatu atau berprestasi
  Menjaga anak dengan zikir dan mengajarinya berzikir
  Mengajarkan azan dan shalat
  Mengajarkannya berani karena benar
  Jika anak mampu, boleh ditunjuk sebagai imam
[Diadaptasi "Keluargacinta.com"
   dari buku "Athfalul Muslimin Kaifa Rabbahum Nabi al Amin"
   karya Jamal Abdurrahman. 
Buku ini telah diterjemahkan oleh banyak penerbit dalam beberapa versi, antara lain: 
  Parenting Rasulullah
  , Cara Rasulullah SAW Mendidik Anak
  , dan Islamic Parenting
  ]



